Kalteng

Gara-Gara Tali Kapal, Penyelam di Barito Tewas Tenggelam

apahabar.com, MUARATEWEH – Malang nian nasib Alan Nadie (45), warga Paring Laung, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito…

Tim gabungan dibantu warga setempat saat melakukan pencarian terhadap Alan Nadie, warga Desa Paring Lahung yang tenggelam. Foto: apahabar.com/Nasution

apahabar.com, MUARATEWEH – Malang nian nasib Alan Nadie (45), warga Paring Laung, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ini.

Maksud hati ingin melepaskan tali yang menyangkut di baling baling kapal, ia justru tenggelam.

Mulanya, pada Selasa (26/11) pagi, Kapten Kapal Bengkalis Koriyadie mendapatkan laporan dari ABK bahwa tali kapal yang menghubungkan tugboat dengan tongkang terbelit dalam roda baling baling.

Mendapat informasi, kapten kapal kemudian menghubungi dua orang service kapal, John dengan Alan, warga Desa Paring Lahung itu.

Kedua orang tersebut sudah biasa melakukan kegiatan serupa apabila terjadi permasalahan yang berkaitan dengan kerusakan mesin kapal saat sedang berlabuh di wilayah Desa Paring Lahung.

Sekitar pukul 10.00 WIB, John penyelam pertama melakukan penyelaman ke dalam air untuk melakukan perbaikan tali yang menyangkut di baling baling kapal tersebut.

Rupanya yang bersangkutan tidak mampu untuk melakukan tugas tersebut.

Memasuki sore hari, Alan Nadie melakukan penyelaman ke bawah kapal dengan didampingi oleh anak pertama korban bernama Ronaldo, petugas mesin kompresor yang dipergunakan korban untuk melakukan penyelaman.

Untuk diketahui, kompresor merupakan peralatan yang biasa digunakan oleh warga masyarakat di sekitar Desa Paring Lahung untuk melakukan penyelaman.

Setelah berjalan kurang lebih 1 jam, korban tidak muncul ke permukaan air sehingga anak korban merasa gelisah dan melaporkan permasalahan tersebut kepada Kapten kapal dan personel Polsek Montallat Aipda Imam yang melaksanakan tugas pengamanan di PT. TOP PAMA.

Sejak saat itu, pencarian terhadap Alan mulai dilakukan meraka.

Akhirnya, dengan peralatan seadanya pada sekitar pukul 23.10, korban ditemukan oleh Rahim, anak kedua korban, di bawah kapal dalam kondisi meninggal dunia. Posisi masker masih menempel di mulut korban.

“Dan saat ditarik udara dari kompresor yang digunakan korban masih ada,” jelas Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi, Rabu (27/11).

Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di RT. 2 Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat. Sampai laporan ini dibuat, polisi masih mendalami penyebab pasti kematian Alan.

“Namun keluarga korban bahwa atas permintaan pihak keluarga korban tidak akan dilakukan VER maupun autopsi, korban langsung dimakamkan,” jelas Fry.

Reporter: Ahc17
Editor: Fariz Fadhillah