Pemilu 2024

Ganjar-Mahfud Janji Bangun 49 Ribu Puskesmas Dalam 5 Tahun

Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad membangun 49.344 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selama lima tahun jika terpilih di Pilpres 20

Salam Metal dari Ganjar didampingi Mahfud MD dan Ketua KPU. Foto: Istimewa.

apahabar.com, JAKARTA - Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad membangun 49.344 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selama lima tahun jika terpilih di Pilpres 2024.

Program ini ingin direalisasikan untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Program unggulan ini punya tagline Satu Desa, Satu Fasilitas Kesehatan (Faskes), dan Satu Tenaga Kesehatan (Nakes).

Sekedar informasi, program unggulan ini dicanangkan Ganjar-Mahfud sejak hari pertama masa kampanye pada November 2023.

Baca Juga: TPN Kutuk Aksi Kekerasan Oknum TNI ke Relawan Ganjar-Mahfud

Hal ini menjawab rendahnya kualitas kesehatan di Indoensia. Padahal, kesehatan menjadi salah satu kunci menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul demi menyongsong era Indonesia Emas 2045.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris mengatakan, target pembangunan puluhan unit Pusksemas merupakan program realistis dan mendasar dan hak dasar warga negara untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Program ini adalah program realistis yang tidak bisa ditawar demi pemenuhan hak konstitusional warga negara atas pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya dapat menaikkan derajat hidup manusia Indonesia," kata Charles dalam keterangannya, Jumat (5/1) malam.

Baca Juga: TPN Ganjar Soroti Pernyataan Kodim Boyolali Soal Penganiayaan Relawan

Pembangunan fasilitas kesehatan penting, melihat saat ini terdapat ketimpangan besar dalam layanan kesehatan antara daerah di Jawa dan luar Jawa, khususnya di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Selain membangun Puskesmas, kata Charles, Ganjar-Mahfud juga akan mempercepat penerapan telemedicine dan layanan konsultasi keliling untuk wilayah-wilayah yang belum memiliki faskes sendiri.

Baca Juga: Temui Petani, Ganjar Janjikan Pemutihan KUR

Kritik terhadap persoalan kesehatan adalah jumlah penduduk Indonesia saat ini 278,8 juta jiwa, sementara jumlah dokter umum berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Juni 2023, hanya 159.977 orang.

Itu berarti Indonesia masih mengalami kekurangan 118.000 dokter umum, jika mengacu rasio standar WHO, satu dokter umum berbanding 1.000 penduduk.