apahabar.com, MARABAHAN - Kembali Pemkab Barito Kuala (Batola) menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Jejangkit, Rabu (5/4).
Diserahkan langsung Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, bantuan tersebut berasal dari Julong Group Indonesia yang membawahi dua perusahaan sawit PT Palmina Utama dan PT Putra Bangun Bersama (PBB).
Adapun bantuan yang diserahkan berupa beras, minyak goreng, mi instant, teh dan susu kental manis dengan total anggaran sekitar Rp100 juta.
"Memang bantuan yang diberikan tidak banyak. Namun sekecil apapun bantuan, inilah usaha yang telah dilakukan dan mesti disyukuri bersama," papar Mujiyat.
"Adapun bantuan ini merupakan bentuk nyata dari arti hidup berdampingan antara pemerintah dengan pengusaha, ulama dan masyarakat," imbuhnya.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, total kepala keluarga yang terdampak banjir di Jejangkit berjumlah 2.314 atau 7.092 jiwa.
Terbanyak di Desa Jejangkit Muara dengan 1.453 jiwa, Jejangkit Pasar 1.229 jiwa dan Desa Cahaya Baru dengan 1.185 jiwa.
Baca Juga: Warga Jejangkit Batola Tagih Komitmen PT Palmina Atasi Banjir
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran PT Palmina di Jejangkit Batola, Walhi Tuntut Perhatian Pemerintah
Kemudian Jejangkit Timur 1.048 jiwa, Jejangkit Barat 995 jiwa, Sampurna 767 jiwa dan Bahandang 415 jiwa.
"Tanpa mengecilkan masalah yang disebabkan banjir, semua tetap harus bersyukur karena masih diberikan kesehatan," beber Mujiyat.
"Kepada semua masyarakat, mari kedepankan usaha untuk menyelesaikan persoalan dengan baik sehingga tercipta kestabilan, ketenteraman dan kesesuaian dengan hukum. Jangan sampai terprovokasi sehingga merugikan diri sendiri," tegasnya.
Selain dari Julong Group, Pemkab Batola berencana menyalurkan bantuan lagi dalam beberapa hari mendatang.
"Melalui Dinas Sosial Batola, sudah diusulkan bantuan beras kepada Bulog sebanyak 30 ton," timpal Budimansyah, Kepala Pelaksana BPBD Batola.
"Bantuan tersebut akan disalurkan kepada warga Jejangkit dan Mandastana yang terdampak banjir," sambungnya.
Sementara kondisi debit air terkini di Jejangkit perlahan mulai turun, setelah tidak hujan dalam tiga hari terakhir.
"Ketinggian air masih naik turun. Kadang satu hari turun, tetapi naik lagi kalau turun hujan. Kondisi ini sudah berlangsung hampir tiga bulan," jelas Mukti Wahono, Camat Jejangkit.
"Mudahan dengan solusi yang mulai dikerjakan Pemkab Batola, banjir di Jejangkit perlahan dapat diatasi," pungkasnya.