Gagal Praktik Pembuatan SIM C Bisa Diulang di Hari yang Sama, Sampai Nyerah!

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberikan kesempatan untuk mengulang ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C di hari yang sama.

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberikan kesempatan untuk mengulang ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C di hari yang sama.

Jika sebelumnya masyarakat yang gagal diminta pulang dan ikut ujian praktik kembali dua pekan berikutnya, kini bisa langsung melakukan ujian ulang di hari yang sama jika tak lulus, bahkan sampai nyerah.

Kebijakan baru tersebut disampaikan Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus, yang mana telah diinstruksikan kepada seluruh Kasatlantas hingga seluruh Kasi SIM untuk memberikan kesempatan mengulang ujian praktik kepada masyarakat yang tak lulus sampai bisa di hari yang sama.

"Suruh ulangi dia sampai dia bisa. Mungkin lagi nervous. Pak Kapolri sudah mengecek langsung ke (Satpas) Daan Mogot, dan itu kebijakan beliau. Suruh lagi sampai dia bisa. Sampai dia nyerah, 'Pak udah, Pak, saya nanti biar 2 minggu lagi lah, Pak'," ujar Yunus.

Selain itu, Yusri juga mengatakan kalau pihaknya memberikan kesempatan ke masyarakat untuk melakukan latihan terlebih dulu sebelum uji praktik. Latihan disediakan setiap hari Sabtu di Satpas Daan Mogot serta ISDC (Indonesia Safety Driving Center) yang berlokasi di Tangerang.

"Kami kasih pelatihan datang hari Sabtu di Daan Mogot. Itu ada pelatihan untuk ujian praktik. Jadi misalnya Senin mau ujian, Sabtu datang dulu ke situ. Kami siapkan gratis, coba sampai bisa," imbuhnya.

"Kedua kami punya ISDC, tempat mengemudi motor dan mobil. Itu silahkan datang ke sana," sambung Yunus.

Yang tak kalah penting lainnya, polisi juga akan menyebarkan bocoran soal uji teori dalam bentuk buku, yang akan dibagikan di tempat yang dekat dengan masyarakat.

"Saya akan mengeluarkan 1.200 soal ada empat bagian termasuk keselamatan dan umum, nah yang diujikan 65 soal. Itu akan disebarkan di sekolah dan perpus, stasiun, terminal, bandara. Tapi jangan dibawa pulang karena banyak yang mau baca," pungkas Yunus.