Gagal Ginjal Akut

Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI: Orang Tua Jangan Ceroboh Urus Anak

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyarankan para orang tua agar tak sembrono dan ceroboh dalam mengurus anak. Terutama dalam mendeteksi dini gejala gagal

Bayi 11 bulan asal Lampung jadi pasien kasus gagal ginjal akut. Foto-Antara.

apahabar.com, JAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyarankan para orang tua agar tak sembrono dan ceroboh dalam mengurus anak. Terutama dalam mendeteksi dini gejala gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). 

"Orang tua diharapkan lebih disiplin untuk memakaikan masker kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan," kata Kadinkes Widyastuti seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (10/2). 

Baca Juga: Bareskrim Panggil Petugas Puskesmas Dalami Kasus Gagal Ginjal Akut

Seperti halnya mengontrol frekuensi dan jumlah buang air kecil anak yang sedang sakit. Maka deteksi dini perlu dilakukan para orang tua untuk mengantisipasi gejala GGAPA sehingga anak tidak diabaikan. 

Terlebih jika terjadi penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil atau disebut anuria dalam 12 jam. Selanjutnya, lebih baik segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan. 

"Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak nafas," katanya.

Baca Juga: Bareskrim: Ada Pihak yang Sengaja Tutupi Kasus Gagal Ginjal Akut

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI menyediakan kanal untuk masyarakat mengajukan pertanyaan atau keluhan seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dapat melalui nomor 082213888006.

Dinkes juga menganjurkan apabila anak menderita demam maka lebih baik dilakukan penanganan demam tanpa obat terlebih dahulu. Seperti mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. 

"Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius atau lebih," imbuhnya.

Kemudian, jika telah diukur suhu tubuhnya maka orang tua bisa mengkompres dengan air hangat dan menghindari anak mengenakan baju berbahan tebal. 

Lalu, ia menyarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian anak dengan memberi minum yang cukup dan menerapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang dan hindari konsumsi obat-obatan golongan obat keras terbatas tanpa resep dokter.