Sport

Gagal Eksekusi Penalti, Tiga Pemain Inggris Jadi Korban Rasialisme

apahabar.com, LONDON – Gagal mencetak gol dalam adu penalti di final Euro 2020 melawan Italia, Senin…

Marcus Rashford bersama Bukayo Saka dan Jadon Sancho menjadi korban rasialisme, seusai kekalahan Inggris dari Italia di final Euro 2020. Foto: Goal

apahabar.com, LONDON – Gagal mencetak gol dalam adu penalti di final Euro 2020 melawan Italia, Senin (12/7) pagi, tiga pemain Timnas Inggris menjadi korban rasialisme.

Timnas Inggris gagal menjuarai Euro 2020, setelah kalah 2-3 dari Italia melalui adu penalti. Penyebabnya Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Marcus Rashford gagal menyelesaikan tugas.

Hanya Harry Kane dan Harry Maguire yang berhasil, tapi tidak dapat menutupi kesuksesan tiga eksekutor Italia.

Kegagalan itu semakin membuat pendukung Timnas Inggris gusar, mengingat pertandingan final berlangsung di rumah sendiri.

Pun kekalahan di final Euro 2020 membuat The Three Lions harus melanjutkan puasa gelar. Mereka belum lagi mampu menjadi juara sejak Piala Dunia 1966 alias 55 tahun silam.

Kegusaran itulah yang membuat Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Marcus Rashford menjadi pusat perhatian pendukung Inggris.

Bahkan level kekesalan pendukung sudah berlebihan, mengingat ketiga pemain muda tersebut menjadi korban rasialisme daring.

Seperti dilansir Bola, sejumlah kata-kata rasial dan emoji binatang membanjiri kolom komentar di akun Instagram ketiga pemain tersebut.

Federasi Sepakbola Inggris (FA) langsung beraksi dengan pelecehan yang didapatkan ketiga pemain itu.

“Kami akan melakukan semuanya untuk mendukung pemain terdampak, sambil mendesak hukuman seberat mungkin untuk pihak yang bertanggung jawab,” demikian keterangan resmi FA.

“Kepada perusahaan media sosial agar mengambil tindakan kepada pelaku dari platform mereka, serta membuat produk yang bebas dari jenis penyalahgunaan menjijikkan,” tambah keterangan itu.

Sementara pelatih Inggris, Gareth Southgate, sepenuhnya pasang badan atas kegagalan tersebut, terutama soal pemilihan eksekutor penalti.

“Soal adu penalti, itu semua keputusan saya. Saya memutuskan eksekutor penalti berdasarkan hasil di sesi latihan. Keputusan tidak diambil dengan sendirinya,” jelas Southgate.

“Kami menang sebagai kesatuan dan kami semua bertanggung jawab karena tidak bisa menang. Bagaimanapun pemain telah memberikan segalanya,” tandasnya.