Nasional

Food Estate: Kalteng Butuh Ribuan PPL, Lohing Dorong Peran Kampus

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Sumber daya manusia (SDM) lokal di sektor pertanian untuk suksesnya program food…

Petani menanam padi di lahan bekas gambut di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (11/6). Foto: Antara

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Sumber daya manusia (SDM) lokal di sektor pertanian untuk suksesnya program food estate dirasa mendesak untuk diadakan.

“Program food estate ini kan memerlukan tenaga kerja yang sangat banyak. Jadi, perlu dipersiapkan SDM pendukungnya,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Lohing Simon di Palangka Raya, Jumat (15/10), dilansir Antara.

Melibatkan perguruan tinggi sebagai penyedian SDM menjadi salah satu caranya.

Ia ingin megaproyek lumbung pangan nasional tersebut dikerjakan oleh SDM lokal yang dapat bersaing dengan tenaga luar.

Peningkatan pendidikan terhadap para lulusan SMA, SMK di Kalteng perlu segera dilakukan.

“Pemerintah daerah melakukan kerja sama atau MoU dengan perguruan tinggi yang ada di Kalteng, untuk membuat program pendidikan bagi para lulusan SMA sederajat,” ujarnya.

Lohing bilang untuk pendidikannya juga tak harus menempuh sarjana, cukup Diploma 3 (D3). “Namun siap terjun ke lapangan,” ujarnya.

Jadi, nantinya para anak didik setelah lulus dapat langsung bekerja dalam program food estate. Salah satunya, menjadi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

“Itu yang kita harapkan,” kata Lohing.

Terlebih lagi, lanjut dia, saat ini ketersediaan SDM bagi tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan keahlian pada program food estate, masih banyak diperlukan.

Untuk itulah, Lohing merasa harus menjadi perhatian pemerintah daerah serta stakeholders lainnya mengingat lokasi pelaksanaan program estate relatif luas.

“Membutuhkan tenaga kerja maupun PPL bisa mencapai ribuan orang,” ujarnya.

Lohing berharap nantinya program food estate dapat menjadi tempat menampung SDM lokal yang ada. Tidak sedikit para lulusan perguruan tinggi di Kalteng saat ini masih menganggur.

“Sehingga tak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, tapi memaksimalkan SDM lokal,” pungkas legislator dapil Palangka Raya, Katingan, dan Gunung Mas ini.