Fokus Pemakaman, Keluarga Korban Tewas Belum Pikirkan Tuntutan Runtuhnya Dinding Atas Pasar Tanjung Tabalong

Sebelum meninggal, Mariatanur (55) telah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit H Badarudin Kasim, Tanjung Tabalong dan Rumah Sakit H Hasan Baseri, Kandangan.

Bendera hijau pertanda adanya orang meninggal dunia terpasang di depan rumah korban runtuhnya dinding atas Pasar Tanjung. Foto - apahabar.com/Muhamamd Al-Amin

apahabar.com, TANJUNG - Sebelum meninggal, korban runtuhnya dinding atas Pasar Tanjung, Tabalong, Mariatanur (55) sempat dirawat di Rumah Sakit Hasan Baseri, Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Almarhumah merupakan satu dari dua korban tertimpa reruntuhan dinding atas Pasar Tanjung, Tabalong, pada Selasa (31/10) sore lalu. Korban akhirnya menghembuskan napas terakhir, Jumat (3/11) dini hari tadi.

Runtuhnya dinding tersebut setelah diterjang angin kecang yang melanda sejumlah wilayah di Tabalong. Pascakejadian, korban pun langsung dilarikan ke RSUD H Badarudin Kasim Tabalong dan mendapat penanganan medis.

"Mama diketahui mengalami sejumlah luka di kepala dengan 23 jahitan, patah tangan, paha retak dan diketahui juga ada retak di bahu," kata Yuri Qadarram, menantu korban, Jumat (3/11).

Belakangan melaui CT scan dari RS Hasan Baseri Kandangan, HSS, keluarga mengetahui ada pendarahan hebat di kepala. Mengetahui itu, opsinya dirujuk ke Rumah Sakit Ulin, Banjarmasin atau Rumah Sakit H Hasan Baseri, Kandangan (HSS). 

"Malam tadi, Kamis (2/11) sekitar pukul 21.00 Wita, mama dibawa ke Kandangan (RS Hasan Baseri," ungkapnya Yuri.

Di RS Hasan Baseri Kandangan rencananya korban akan di operasi, tetapi oleh dokter kemungkinannya kecil. 

"Jadi kondisi mama memang tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan operasi. Selama dalam perawatan di Tanjung hingga di Kandangan beliau sempat sadar dan juga tidak sadar, hingga meninggal hari ini," beber Yuri.

Terkait peristiwa yang menyebabkan mertuanya demikian, keluarga masih belum bisa memutuskan langkah hukum yang akan ditempuh sebagai pertanggungjawaban peristiwa itu.

"Kami masih fokus pada persiapan pemakaman mama, untuk langkah selanjutnya nanti diputuskan keluarga," pungkas Yuri.

Sejauh ini Satreskrim Polres Tabalong terus melakukan pemeriksaan terhadap runtuhnya dinding atas Pasar Tanjung. Dugaan mereka sementara, terjadi kelalaian pada runtuhnya dinding atas bangunan tersebut.

Dugaan itu mencuat setelah polisi melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi.

"Sementara hasil penyelidikan di TKP diduga adanya unsur kelalaian atau kealpaan yang menyebabkan orang lain luka berat," kata Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian melalui PS Kasi Humas Iptu Sutargo, Rabu (1/11).

Serangkaian penyelidikan lainnya juga telah dilakukan, seperti gelar perkara awal, melakukan wawancara dengan para saksi serta ahli hukum pidana.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti, di antaranya sampel bangunan yang roboh.

"Polisi juga melakukan wawancara dengan para saksi, kontraktor, konsultan, surveyor dan PPTK serta berkonsultasi dengan ahli bidang konstruksi bangunan dan ahli hukum pidana," beber Sutargo.

Lantas apakah bakal ada kemungkinan penetapan tersangka terkait dugaan kelalaian tersebut?

"Kita tunggu saja hasil lengkap penyelidikan dari jajaran Satreskrim," pungkas Sutargo.

Baca Juga: Breaking, 1 Korban Runtuhnya Dinding Atas Pasar Tanjung Tabalong Meninggal Dunia