Tak Berkategori

Fogging Tanpa Berantas Jentik Sama Saja Membiarkan DBD

apahabar.com, BANJARMASIN – Tindakan pengasapan atau fogging menjadi andalan membasmi nyamuk aedes aegypti penyebar virus demam…

Ilustrasi Fogging. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Tindakan pengasapan atau fogging menjadi andalan membasmi nyamuk aedes aegypti penyebar virus demam dengue. Sayangnya, cara ini sering tidak efektif.

Sebab, setelah fogging dilakukan seringkali masih bermunculan kasus demam berdarah dengue (DBD) baru.

“Fogging tanpa memberantas jentiknya sia-sia, karena jentik yang tidak diberantas dalam satu minggu akan tumbuh menjadi dewasa. (Lalu) Menjadi perantara penularan penyakit Demam Dengue dan DBD, ” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr. Dwi Atmi, Kamis (20/12).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Banjarmasin, Dr. Dwi Atmi. apahabar.com/Marlianti

Dwi juga menyinggung masalah DBD tidak pernah terselesaikan, lantaran kebersihan lingkungan kurang diperhatikan masyarakat.

“Selama masih ada terlihat seperti botol bekas minuman baik yang terletak di rumah dan di jalan-jalan. Karena di situlah tempat persembunyian jentik aedes aegypti yang menularkan demam berdarah,” terang Dwi.

Nah, di musim penghujan seperti ini, Dwi meminta masyarakat waspada penyebaran DBD.

Pasalnya untuk tahun ini sudah 25 kasus DBD di Kota Banjarmasin. Bahkan dua orang jadi korban dinyatakan meninggal dunia.

Sejauh ini Dinkes Kota Banjarmasin sudah menerapkan tiga program strategis pencegahan DBD.

Pertama, penyuluhan kewaspadaan demam berdarah salah satunya dengan memeriksa apakah ada jentik nyamuk didalam rumah. “Upaya kedua adalah kerja sama lintas sektor pemberantasan sarang nyamuk. Ketiga, mengarahkan warga jika ada terjangkiti demam yang tidak sembuh untuk dirujuk ke puskesmas terdekat," pungkas Atmi.

Reporter : Marlianti Tandang

Editor : Ahmad Zainal Muttaqin