Nasional

Film Koboy Kampus, Peluang Bangkitkan Industri Perfilman Banua

apahabar.com, BANJARMASIN – Produser Film Koboy Kampus, Budi Ismanto mengajak para pengusaha di Banua untuk ikut…

Eksekutif Produser Film Koboy Kampus, Rois Sunandar Maming (tengah) bersama kru dan cast film nostalgia kehidupan kampus era 90-an yang juga mengangkat kearifan lokal daerah, di sela nonton bareng di XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu sore. Foto:-apahabar.com/Randy

apahabar.com, BANJARMASIN – Produser Film Koboy Kampus, Budi Ismanto mengajak para pengusaha di Banua untuk ikut terjun langsung dalam industri kreatif, seiring suksesnya Enam Sembilan Production menggarap film nostalgia kehidupan kampus era 90-an.

Film Koboy Kampus sejatinya mulai digarap pada Juli 2018 lalu. Dalam penggarapan film ini Enam Sembilan Production yang bermarkas di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, menggandeng penulis novel Dilan yaitu Pidi Baiq sekaligus pimpinan The Panasdalam.

Sedangkan untuk pendistribusian dan promo, mereka bekerja sama dengan MNC Pictures, sebuah perusahaan perfilman ternama di Indonesia.

“Enam Sembilan Production anak perusahaan dari Enam Sembilan Group mencoba untuk terjun ke dunia film, apapun hasilnya nanti kita sudah mencoba berusaha. Sebenarnya bisnis ini memiliki masa depan yang cerah,” ucap Budi di sela Nonton Bersama Cast Film Koboy Kampus di XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (27/7) sore.

Budi menyampaikan saat ini para pengusaha di Kalsel lebih cenderung terjun di bisnis konvensional seperti kayu, sawit atau batu bara.

Pemerintah, kata Budi, sudah seharusnya memikirkan bagaimana membangun industri kreatif serupa film.

“Jika para pengusaha di Kalsel mau terjun ke dunia ini maka akan sangat positif bagi daerah kita,” ujarnya.

Tak hanya menjanjikan dan menguntungkan namun bisnis ini juga dirasa dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja serta membangun kreatifitas anak muda di Kalsel.

“Dan itu memerlukan modal yang tidak kecil oleh sebab itu para pengusaha seharusnya tergerak,” lanjut pria berkumis tersebut.

Budi menuturkan bisnis tambang suatu saat akan habis, namun tidak dengan industri kreatif.

Hal terpenting yang diperlukan adalah soal kreatifitas. Oleh karena itu Budi mengajak untuk turut menjadikan Kalsel sebagai pusat perfilman di Indonesia bagian tengah.

“Mewakili anak-anak muda di Kalsel, ayo pengusaha daerah yang punya uang terjun ke bisnis ini. Kembangkan daerah kita,” tuturnya.

Sinergitas antara pengusaha dan para kreator muda juga dinilai dapat memajukan industri perfilman.

Budi menilai sineas muda Kalsel seperti fotografer dan videografer sudah memiliki potensi yang memadai.

“Saya kira anak-anak muda di Kalsel sudah tidak kalah dalam segi kemampuan, persoalan kita mungkin adalah modal dan fasilitas,” imbuhnya.

Enam Sembilan Production, kata dia, dalam hal ini sudah memulai langkah awal diharapkan akan bisa terus berlanjut.

Bahkan untuk proyek ke depannya, masih bekerja sama dengan The Panasdalam, telah mendapatkan hak cipta untuk membuat produksi film sekuel Dilan.

“Enam Sembilan Production sudah mendapatkan kontrak itu dari Pidi Baiq untuk menjadi PH yang memproduksi sekuel Dilan, September nanti. Mudah-mudahan sudah mulai kita garap,” tuturnya.

Apabila film Koboy Kampus sukses di pasaran, maka besar kemungkinan untuk mengangkat kearifan lokal ke tingkat nasional semakin besar.

“Seperti daerah lain, Makassar dengan film Uang Panai, dan Surabaya dengan film Yo Wis Ben. Kenapa Kalsel tidak bisa bikin film seperti itu,” katanya mengakhiri.

Hari ketiga penayangan Film Koboy Kampus di Banjarmasin berlangsung meriah dengan kehadiran dua pemain utamanya yaitu Bisma Karisma dan David John Schaap.

"Ini penayangan ketiga dan antusias penonton masih besar sama ketika hari pertama di Bandung kemarin juga seperti ini. Syukurlah banyak yang suka," ujar David Jhon.

Pemeran Erwin, warga negara The Panasdalam itu berharap antusias penonton di hari-hari berikutnya juga sama dan film ini dapat menghibur seluruh penonton.

Selain Bisma dan David, penayangan film koboy kampus kemarin dimeriahkan oleh Putri Intan Kasela dan Ahmad Walid.

Walhasil, film drama musikal berbalut komedi itu sukses mengundang gelak tawa ratusan penonton yang memenuhi Studio 1 XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (27/7) siang.

Usai film berakhir, empat pemain film nostaglia kehidupan kampus era 90-an itu beserta tim produser menyempatkan diri melakukan jumpa pers dengan awak media yang turut menyaksikan film tersebut.

"Koboy Kampus adalah film komersial pertama karya anak Banua yang dikerjakan secara nasional," ucap Eksekutif Produser Film Koboy Kampus, Rois Sunandar Maming.

Sekadar diketahui, Film Koboy Kampus bercerita tentang perjalanan band The Panasdalam yang dibentuk Pidi Baiq pada 1995.

Bukan hanya sebagai band, tapi juga sebagai negara bernama Negara Kesatuan The Panasdalam.

Pidi, pria yang akrab disapa Ayah ini kala itu berkuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pidi memilih mengkritik pemerintah di era Orde Baru (Orba) dengan cara kreatif ketimbang turun ke jalan seperti mahasiswa kebanyakan.

Film ini dibintangi oleh Ricky Harun, David John Schaap, Bisma Karisma, Vienny JKT48, Ria Irawan, Chica koeswoyo, Danilla Riyadi, Steffi Zamora, Miqdad Addausy, Christina Colondam, dan Anfa Safitri.

Baca Juga: Cast Film Koboy Kampus Ikut Nimbrung Nobar di Banjarmasin

Baca Juga: Kadisdik Kalsel Anjurkan Pelajar Tonton Film Koboy Kampus

Baca Juga:Pidi Baiq Blak-blakan soal Film Koboy Kampus

Baca Juga:Ini Tanggapan Ketua HIPMI Kalsel Setelah Nonton Film 'Koboy Kampus'

Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah