Tak Berkategori

Film Animasi Pendek Google Masuk 10 Besar Oscar, ini Curhatan Animatornya

apahabar.com, BANJARMASIN – Siapa bilang perusahaan teknologi nggak bisa berkarya di bidang lain seperti film? Melalui…

Ilustrasi animasi. Foto-uzone.id

apahabar.com, BANJARMASIN – Siapa bilang perusahaan teknologi nggak bisa berkarya di bidang lain seperti film? Melalui platform mobile Google Spotlight Stories, ada karya film animasi pendek yang disutradarai oleh animator John Kahrs. Film ini telah tercatat masuk 10 besar kandidat nominasi Oscar.

Judulnya 'Age of Sail'. Film animasi pendek ini durasinya hanya 12 menit. Berhasil lolos ke 10 besar kandidat penghargaan Academy Awards dari 81 film dari seluruh dunia, 'Age of Sail' memiliki cerita unik dan tentunya teknik pembuatan yanghi-tech.

Gimana nggak, dilansir dari technology.uzone.id, film ini dikembangkan agar bisa dinikmati melalui perangkat Virtual Reality (VR). Kebayang 'kan, penonton bisa tenggelam seperti apa?

Dengan latar tahun 1990, film ini secara singkat bercerita tentang seorang pelaut tua (suara Ian McShane) yang menyelamatkan seorang perempuan yang jatuh dari kapal pesiar. Sudah pasti animasi yang dibikin penuh dengan gerakan air laut, gelombang, suara di laut lepas, dan lain sebagainya.

Mengutip berbagai sumber, Kahrs membeberkan beberapa hal tentang pembuatan film ini.

"Penggambaran latar cerita di laut lepas benar-benar bisa membawa drama tersendiri. Jadi menurut saya, film ini akan keren jika bisa disaksikan melalui perangkat VR, di mana ombak dan suasana laut bisa terasa nyata," ucap Kahrs.

John Kahrs saat memenangkan Oscar tahun 2012. Foto-net

Dari situ, Kahrs memelajari hasil karya berbasis VR di Google Spotlight terdahulu seperti 'Pearl' dan 'Duet'. Ngomong-ngomong, Google Spotlight Stories ini adalah salah satu proyek unggulan dari tim Advanced Technology and Projects (ATAP) Google.

Kahrs yang sebelumnya sudah pernah memboyong pulang piala Oscar berkat karya animasi pendek berjudul 'Paperman' pada 2012 ini kemudian belajar kreativitas animasilow polygondan membangun gambar secarareal-time. Tak lupa juga tentang sifat dasar cerita khas VR yang bernuansaclaustrophobic. Ia mengaku sangat sulit menciptakan gerakan ombak laut agar tampak nyata.

Baca Juga:Marion Jola Jadi Tamu Mnet Asian Music Awards 2018

"Semuanya harus berjalan secarareal-time, harus pas dan lengkap layaknya bermainvideo game.Jangan sampai ada momen tersendat. Proses pengembangan animasi ini rasanya seperti menjadi jembatan antara efekcomputer-generated(CG) dan ilustrasi serta gambar 2 dimensi. Saya berusaha sekuat tenaga agar bisa memadu semua aspek dengan natural," sambung Kahrs.

Selain persoalan animasi yang tampak nyata, Kahrs sadar dia juga harus membuat cerita mengesankan. Menurutnya, latar di laut lepas membuka kesempatan banyak untuk ruang-ruang kosong di tiap adegan. Maka, dia mengemas dialog padat di dalamnya.

MengutipIndieWire, persoalan dialog Kahrs terinspirasi dari film 'True Grit' dan 'The Karate Kid', di mana kedua film memiliki cerita tentang dua karakter yang jarak usianya terpaut cukup jauh menjalin persahabatan, di mana karakter yang lebih muda memberi 'petuah' kepada karakter tua.

Meski berharap dapat lolos ke 5 besar dan memenangkan Oscar, Kahrs mengaku dengan mendapat nominasi saja sudah menjadi kebanggaan untuknya.

"Saya merasa telah mencoba semua pengetahuan dan aspek dari pembuatan film panjang untuk film pendek satu ini. Sejauh ini, sudah pasti 'Age of Sail' menjadi proyek paling ambisius yang pernah saya lakukan," tutup Kahrs.

Film 'Age of Sail' bisa dinikmati di platform Google Spotlight Stories. Aplikasi ini dapat diunduh di Google PlayStore dan Apple App Store secara gratis.

Untuk hasil maksimal, tentu saja direkomendasikan menggunakan perangkat VR, namun jika ingin menyaksikan dalam versi normal, film 'Age of Sail' sudah tayang di YouTube.

Baca Juga:Cerita Rima Melati Adams Sebagai Hantu Kebaya Merah di Film DreadOut

Sumber: technology.uzone.idEditor: Aprianoor