Figur Ulama Ahli Fikih Itu Telah Pulang, Sosok Guru Hatim di Mata Murid-Pejabat

KH Muhammad Hatim Salman Lc, figur ulama dikenal ahli bidang fikih syariah. Bagi murid hingga pejabat, Guru Hatim adalah sosok yang ramah, tegas, dan disiplin.

KH Muhammad Hatim Salman Lc atau Guru Hatim. Foto-Ayuka Pitures/Jailani

apahabar.com, MARTAPURA - Sehari pasca-wafatnya Sang Guru, KH Muhammad Hatim Salman, kesedihan masih belum sirna. Kalimantan Selatan tak sekedar kehilangan salah satu sosok panutan ulama, juga diangkatnya ilmu pewaris anbiya.

Seperti disabdakan Rasulullah SAW:

موت العالم مصيبة لا تجبر وثلمة لا تسد ونجم طمس موت قبيلة أيسر من موت عالم

Artinya: 'Meninggalnya ulama adalah musibah tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal, dan laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang alim'. (HR al-Thabrani dan Abu Darda’).

Kaka kandung dari Pimpinan Ponpes Tahfizh Al-Quran Darussalam KH Muhammad Wildan dan Imam Musala Ar-Raudhah Sekumpul KH Sa'duddin itu wafat di usia 65 tahun, menjelang Magrib pada Minggu (22/10/2023). Meninggalkan satu istri dan tiga anak.

Baca juga: Guru Hatim Wafat; Ribuan Pelayat Padati Area Rumah Duka, Salat Jenazah Diimami Guru Sa'duddin

Bagi masyarakat khususnya di Banua, sebutan Kalsel, Guru Hatim adalah sosok figur ulama, rujukan segala permasalahan, baik urusan agama maupun negara. Dikenal ahli di bidang fikih dan perbandingan mazhab. Maka tidak heran, semasa hidupnya dekat dengan masyarakat juga dari kalangan pejabat.

Guru Hatim mewarisi trah ulama dan umara dari orang tuanya KH Salman Jalil. Kiprahnya berjalan keduanya secara seimbang. Sebut saja beliau pernah menjabat Wakil Bupati Banjar periode 2005-2010. Sebelumnya pada 2 November 2002, mendirikan sekaligus memimpin Ma'had Aly Darussalam Martapura, satu-satunya sekolah tinggi ilmu fikih syariah di Kalsel, sekolah lanjutan bagi santri lulusan pondok pesantren.

Tak hanya itu, Guru Hatim juga tercatat pernah menjadi Ketua Pengadilan Agama Banjarbaru dan Martapura. Ketua MUI Banjar, Ketua Tanfidziah PCNU Banjar, hingga Mustasyar PBNU periode 2022-2027 adalah sejumlah kiprahnya untuk negara dan Islam.

Sosok Guru Hatim di Mata Murid-Pejabat

Selain memimpin Ma'had Aly Darussalam Martapura, Guru Hatim juga sempat sebagai pengajar tetap di Darussalam Martapura, Ponpes tertua di Kalsel itu. Tak heran, sang Guru punya ribuan hingga puluhan ribu murid.

Salah satu alumni pertama Ma'had Aly Darussalam, Ustaz Khairullah Zain menuturkan, Ayanda Guru Hatim termasuk sedikit yang tersisa dari murid - murid Syeikh Yasin Al-Fadani. Menurutnya, secara keilmuan di bidang fikih, cukup sulit atau bahkan tidak ada yang menandingi beliau di Kabupaten Banjar.

"Dulu itu hanya ada dua ulama yang direkomendasikan oleh Abah Guru Sekumpul ketika ada yang ingin berkonsultasi tentang hukum atau fikih, yaitu KH Abdussyukur dan KH Hatim Salman," ungkap Ustaz Arul, sapaan akrabnya.

KH Abdussyukur atau Abah Syukur adalah Pimpinan Ponpes Darussalam ke-8 pada periode 1992-2007. Beliau wafat pada 24 Maret 2007.

Baca juga: Ribuan Pelayat Mengantar KH Hatim Salman, Tangis Pecah Saat Pembacaan Talqin

Ustaz Zain melanjutkan, salah satu yang ia berkesan dengan Guru Hatim kala beliau diminta jadi calon Wakil Bupati Banjar. Saat itu, Ustaz Zain masih duduk sebagai mahasantri di Ma'had Aly.

"Saat pencalonan hingga masa kampanye, beliau tidak pernah meminta dukungan kepada murid-muridnya. Beliau adalah ulama yang pandai menempatkan diri, di mana sebagai ulama dan di mana sebagai politikus," tutur Ustaz Arul.

Menurut murid yang lainnya, M Zainal Ilmi (36) menggambarkan sosok Guru Hatim sebagai adalah sebagai ulama yang sangat tegas dan disiplin, punya wibawa karismatik dan sangat disegani oleh santri.

"Sikap tegas dan disiplin itu tidak hanya sebagai ulama tapi juga di saat beliau menjabat ketika menjabat sebagai wakil bupati dulu," ungkap alumnus Ponpes Darussalam dan Ma'had Aly angkatan kelima ini.

Zainal menceritakan kala ia masih nyantri di Ma'had Aly, Guru Hatim kepada santri-santrinya menerapkan belajar disiplin dan tepat waktu. Beliau tidak senang jika ada santri yang telat masuk kelas apalagi sampai lebih dulu guru yang masuk.

"Santri tidak ada yang berani telat masuk, takut guru marah. Jika guru marah ke salah satu santri saja, kita semua walau tidak dimarahi juga ikut bergetar hati, kalau bahasa sekarag ikut kena mental," ungkap Zainal.

Atas pendidikan yang ditanamkan Guru Hatim, ia menilai sangat efektif untuk menjadikan murid-muridnya berkarakter disiplin.

Senada dengan Zainal, Bupati Banjar H Saidi Mansyur juga menyebut Guru Hatim adalah sosok yang sangat tegas dan mengayomi, serta punya karakter tersendiri sebagai ulama.

"Beliau adalah orang tua bagi kami. Beliau banyak membimbing terkait soal daerah atau lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung. Tentu kami sangat bersedih beliau telah berpulang, namun bagaimana pun juga dalam dunia ini pasti ada yang namanya perpisahan, semoga yang terbaik untuk beliau," ungkap Bupati Saidi Mansyur.

Bagi Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian Djadjadi, Guru Hatim adalah sosok yang ramah, murah senyum, punya selera humor, dan menyenangkan kepada siapapun.

"Selama saya bertugas di Kalsel berkesempatan dua kali bertemu beliau. Guru Hatim selalu ramah, menyenangkan, penuh senyuman, dan senang bercanda ketika berjumpa. Dengan yakin saya menyatakan bahwa beliau adalah sosok yang luar biasa baik," ungkap Kapolda, saat ikut mengantar jenazah ke pemakaman kemarin.

Biografi Singkat KH Muhammad Hatim Salman Lc

Riwayat Pendidikan:

1. SDN Kampung Melayu Tahun 1972

2. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Martapura Tahun 1975

3. MTs Soulatiyah Mekah Tahun 1980

4. Madrasah Aliyah Soulatiyah Mekah Tahun 1983

5. Sarjana Syari`ah Al-Azhar Mesir (Lc) S1 tahun 1988

Kiprah Berorganisasi:

1. Ketua Tanfidziah NU Cabang Kabupaten Banjar

2. Ketua MUI Kabupaten Banjar

3. Wakil Ketua Rois Syuriyah NU Kalimantan Selatan 

4. Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Kabupaten Banjar.

5. Mustasyar PBNU 2022 - 2027

Riwayat Karir:

1. Ketua Pengadilan Agama di Banjarbaru dan Martapura

2. Wakil Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura

3. Pendiri sekaligus Pimpinan Ma`had Aly Darussalam Martapura

4. Wakil Bupati Banjar periode 2005-2010.

Baca juga: Isyarat Sebelum KH Hatim Salman Pulang ke Sang Khalik