Kalsel

Fenomena La Nina Pengaruhi Cuaca Malam Tahun Baruan di Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Malam tahun baruan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terancam diguyur hujan. Berdasarkan penghitungan BMKG…

Ilustrasi cuaca buruk pertanda mau turun hujan. Foto-net

apahabar.com, BANJARBARU – Malam tahun baruan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terancam diguyur hujan.

Berdasarkan penghitungan BMKG Syamsuddin Noor, hujan mengancam seluruh wilayah Kalsel hingga akhir tahun. Bahkan setelahnya.

“Prediksi hujan akan terus terjadi hingga akhir tahun dan setelahnya,” ujar Staff Forecaster BMKG Syamsudin Noor, Putri Cahyaningsih kepada apahabar.com, Kamis (17/12/2020) petang.

Menurutnya cuaca itu nantinya sedikit banyak dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

“La Nina 2020 ini diprediksi puncaknya memang di bulan Desember. Jadi selain kita memang sudah di musim penghujan, La Nina secara umum juga mempengaruhi intensitas hujan di wilayah Kalsel,” ungkapnya.

Adapun wilayah paling terdampak hujan bagian barat dan selatan Kalsel.

Untuk itu, ia mewanti-wanti masyarakat Kalsel agar terus waspada terhadap bencana alam yang diakibatkan hujan.

Meskipun demikian, hujan yang hampir tiap hari melanda disebutkannya masih dalam cakupan normal.

“Fenomena hujan hampir setiap hari di wilayah Kalsel ini termasuk normal mengingat saat ini kita memang sudah berada di musim hujan,” pungkasnya.

Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Tanah Air.

Berdasarkan data BKMG, prakiraan dampak La Nina selain di Kalsel, juga seluruh wilayah Kalimantan.

Secara umum, La Nina disebutkan sebagai fenomena iklim yang berlawanan dengan El Nino atau fenomena iklim pemanasan atau kemarau panjang.

Jika peristiwa El Niño dikaitkan dengan pemanasan di Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Sedangkan, kejadian La Niña adalah kebalikannya.

Dengan demikian, yang terjadi pada fenomena La Nina adalah pendinginan yang tidak biasa di mana anomali suhunya melebihi minus 0,5 derajat celcius di area yang sama dengan El Nino.

La Nina merupakan anomali sistem global yang cukup sering terjadi dengan periode ulang berkisar antara dua sampai tujuh tahun.

Kejadian La Nina terjadi saat Samudera Pasifik dan atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) pada periode waktu dua bulan atau lebih.

Dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca atau iklim di Indonesia yakni timbulnya peningkatan curah hujan.

Akan tetapi, kondisi topografi di Indonesia yang berbeda-beda maka dampak La Nina di Indonesia pun tidak seragam di seluruh wilayah.