Berkah Musim Kemarau

Fenomena Kerang Simping, Muncul Saat Kemarau Panjang di Lumajang

Kerang Simping bermunculan di pesisir pantai selatan Watu Pecak, Lumajang. Hewan bercangkang ini memang kerap muncul di musim kemarau.

Fenomena kerang simping "karangan" di Pantai Watu Pecak, Lumajang. Foto: apahabar.com/David FIrmansyah

apahabar.com, LUMAJANG - Fenomena unik Kerang Simping bermunculan di pesisir pantai selatan Watu Pecak, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Hewan bercangkang ini memang kerap muncul di musim kemarau.

Warga setempat biasa menyebut dengan hewan ini karangan. Sebagian orang juga menyebut daging kerang ini scallop.

Menurut warga, munculnya Kerang Simping menandakan bahwa ekosistem bawah laut tergolong bagus. Yakni bulan April sampai Oktober. Tepatnya saat musim kemarau panjang.

Kerang Simping biasanya menempel pada terumbu karang. Kemudian tersapu ombak hingga menuju ke pantai. Hewan ini kerap ditemukan di pantai selatan Lumajang seperti Pantai Dampar dan Pantai Bambang.

Baca Juga: Kemarau jadi Berkah Petani Tembakau Lumajang, Panen Naik 70 Persen

Baca Juga: Terjerat Hutang, Petani di Lumajang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Kerang Simping juga bernilai ekonomi tinggi. Sebab, sebagian orang sangat menyukai cita rasanya yang khas. 

"Harganya bisa mencapai Rp 30 ribu per kilo," terang Kabid Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Dinas Perikanan Lumajang Putri Dinayu, Rabu (26/10).

Selain itu, kerang simping mengandung gizi tinggi. Namun, sebagian orang akan merasakan reaksi alergi jika terlalu banyak mengonsumsi.