Hot Borneo

Fenomena ‘Bapintaan’ Resahkan Warga Tabalong, Modusnya Masjid Fiktif!

apahabar.com, TANJUNG – Makin hari, aksi ‘bapintaan’ kian merajalela di Muara Harus dan Tanta, Kabupaten Tabalong….

Fenomena aksi minta-minta berkedok sumbangan masjid marak terjadi di sejumlah wilayah Tabalong. Foto: Istimewa

apahabar.com, TANJUNG – Makin hari, aksi 'bapintaan' kian merajalela di Muara Harus dan Tanta, Kabupaten Tabalong. Berkedok sumbangan masjid.

Keresahan warga muncul ketika mengetahui masjid yang namanya disebut oleh para peminta sumbangan tersebut tidak diketahui keberadaannya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang mengatasnamakan masjid di wilayah luar Tabalong.

“Setiap minggu hampir ada saja peminta sumbangan tersebut datang ke rumah-rumah warga,” kata Rudi warga di Kecamatan Muara Harus kepadaapahabar.com, Kamis (14/7).

Biasanya, kata Rudi, mereka datang menggunakan mobil dengan pengeras suara. Jumlahnya sekitar lima orang. Tak hanya itu, aksi meresahkan lainnya ialah mereka kerap mengetuk pintu rumah warga satu per satu.

“Mereka tidak segan-segan mengetuk pintu rumah yang tertutup, padahal saat itu kami sedang istirahat,” jelas Rudi.

Selain meminta sumbangan langsung, belakangan juga marak peminta sumbangan mengatasnamakan masjid dengan modus baru. Yakni menaruh amplop di teras atau jendela rumah-rumah warga.

“Kalau masjidnya jelas tak apa, tapi ini tidak jelas berada di luar Tabalong yang kebenarannya tidak diketahui,” ucapnya.

Senada dengan Rudi, salah seorang warga di Kecamatan Tanta, Akim, juga merasa resah dengan aksi para peminta sumbangan tersebut.

Menjelang lebaran Iduladha tadi, misalnya, hampir saban hari ada saja yang datang ke rumahnya menaruh amplop sumbangan mengatasatasnamakan sebuah masjid yang tidak diketahui keberadaannya.

“Jika kebetulan ada penghuninya amplop bertuliskan diambil besok langsung diserahkan ke pemilik rumah, jika tidak ada mereka tinggal menaruhnya saja di teras atau jendela depan rumah warga,” tandas Akim.

Terhadap aksi 'bapintaan' secara terorganisir tersebut, Akim berharap pihak terkait bisa menertibkan hal ini.

“Mungkin bisa dimulai dengan memeriksa kebenaran masjid yang dimaksud dalam surat sumbangan tersebut,” pintanya.