News

Fantastis! Ini Jumlah Potensi Kerugian yang Dialami Indonesia Akibat Krisis Iklim

apahabar.com, JAKARTA – Greenpeace Indonesia mewaspadai krisis iklim yang terjadi secara global yang akhirnya ikut memberikan…

Ilustrasi pemanasan global. Foto: Gatra.com

apahabar.com, JAKARTA - Greenpeace Indonesia mewaspadai krisis iklim yang terjadi secara global yang akhirnya ikut memberikan dampak pada Indonesia. Tercatat dalam 7 tahun terakhir tengah terjadi suhu terpanas yang terjadi secara beruntun.

Climate and Energy Campaigner dari Greenpeace Indonesia Adila Isfandiari menjelaskan kalau indikator krisis iklim di Indonesia termasuk dalam kondisi yang parah. Terhitung dalam dalam 8 bulan terakhir terdapat 2.207 bencana dengan 90 persennya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, dan longsor.

"Perhitungan dari Bank Indonesia, karena katanya cuaca ekstrem itu sebenernya sudah membuat kerugian sebesar Rp100 triliun per tahun jadi sudah sangat besar," jelasnya dalam diskusi publik Merdeka dari Energi Fosil yang disiarkan secara daring, Kamis (18/8).

Sejalan dengan Bank Indonesia, Bappenas juga sudah memproyeksikan kerugian ekonomi akibat perubahan iklim dari periode 2020 sampai 2024 sekitar Rp554 triliun. Kerugian tersebut muncul dalam keadaan suhu bumi yang mengalami kenaikan sebesar 1,1 derajat celcius.

Adila menyangkan sikap pemerintah Indonesia melalui Nationally Determined Contribution (NDC) yang menetapkan kenaikan suhu global di angka 4 derajat celsius, hal ini dinilainya sangat jauh dari target global yang hanya sebesar 1,5 derajat celcius. Menurutnya komitmen Indonesia perlu dipertanyakan, terlebih dengan posisi Indonesia yang termasuk dalam 10 negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

"Jadi bisa dibayangkan, bagaimana ketika suhu ini naik jadi 2 derajat, 3 derajat, 4 derajat pastinya kerusakannya bisa lebih masif lagi," tutupnya. (Thomas)