Kalsel

Fakta di Balik Pemuda Tewas Tergantung di Pulau Alalak, Dua Kali Coba Gantung Diri

apahabar.com, BANJARMASIN – Masih dalam suasana lebaran, warga Desa Pulau Alalak, RT 07, Barito Kuala (Batola)…

Betapa terkejutnya saksi ketika melihat jasad Handri sudah tergantung dengan leher terikat seutas tali yang terikat di plafon rumah. apahabar.com/Syahbani

apahabar.com, BANJARMASIN – Masih dalam suasana lebaran, warga Desa Pulau Alalak, RT 07, Barito Kuala (Batola) dikejutkan dengan penemuan jasad pemuda dalam kondisi tergantung.

Belakangan diketahui, jasad itu ialah Handriyanoor (23). Ia ditemukan tewas tergantung di kediamannya sendiri, Sabtu (15/5) malam.

Jauh sebelum kejadian, pemuda kelahiran Pulau Alalak 10 Juli 1997 silam itu rupanya sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.

“Tiga tahun silam sempat mencoba bunuh diri juga. Sudah dua kali coba gantung tapi sempat kelihatan keluarga,” cerita sang ayah, Amir Hasan.

Amir menduga anaknya itu mengalami depresi berat akibat masalah keluarga. Handri sempat keluar masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.

“Sempat tiga kali dirawat di Sambang Lihum. Kalau obat jalan terus tidak pernah telat sebulan sekali,” bebernya.

Handri hidup sendiri. Di rumah tempat di mana ia ditemukan tewas, hanya ada kerabat dekat di sebelah rumah.

Amir lama tak tinggal serumah dengan sang anak. Saat ini ia tinggal di Desa Alalak Berangas, yang lokasinya berseberangan dengan Pulau Alalak.

Pemicu perselisihan, kata dia, Hendri pernah menganiaya ibu tirinya. Sejak saat itu Amir memilih tinggal di seberang.

Terungkapnya kematian Handri didasari rasa penasaran keluarga yang sudah lama tak melihat korban.

Karena penasaran, Suriadi mendatangi rumah korban dan membuka pintu rumah korban.

Betapa terkejutnya ia ketika melihat jasad Handri sudah tergantung dengan leher terikat seutas tali yang terikat di plafon rumah.

“Saksi Suriadi terkejut melihat korban dalam keadaan tergantung di dalam rumah di depan pintu,” beber Kapolsek Alalak Berangas, Ipda Iman Juana.

Suriadi langsung bergegas menghubungi ayah korban dan menginformasikan kejadian tersebut ke warga sekitar.

Hingga selanjutnya pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan jasad Handri dibawa ke ruang jenazah RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan visum.

“Polsek Berangas dan Unit Identifikasi Reskrim Polres Batola datang ke TKP gantung diri melakukan olah TKP mengamankan barang bukti kemudian korban dibawa ke rumah sakit Ulin Banjarmasin untuk dilakukan visum,” pungkas Iman.