Sport

Evan Dimas, Salahudin dan Emas SEA Games 1991

apahabar.com, BANJARMASIN – Melempem di level klub Barito Putera, Evan Dimas jadi insvirator lini tengah Timnas…

Pemain Barito Putera Evan Dimas selangkah lagi turut membawa Timnas U-22 Indonesia raih emas SEA Games 2019 nanti malam. Foto-Istagram

apahabar.com, BANJARMASIN – Melempem di level klub Barito Putera, Evan Dimas jadi insvirator lini tengah Timnas U-22 Indonesia di ajang SEA Games XXX 2019 Manila. Sanggupkah dia menyamai capaian legenda hidup Laskar Antasari, Salahudin menyumbangkan emas diajang tersebut seperti 1991 silam?

Evan salah satu dari pemain senior yang diboyong Indra Sjafri bersama Zulfiandi. Evan melesakkan dua gol penting ke gawang Myanmar, sehingga Garuda Muda melesat ke final.

Dua gol yang dilesakkannya itu sama dengan catatannya di Liga 1 selama 20 laga berseragam Barito, baik sejak menit pertama diturunkan atau sebagai pemain pengganti.

Tentu saja catatan itu bukan yang diharapkan. Mengingat dia salah satu bintang muda yang direkrut dengan harap dapat mendongkrak prestasi Barito. Namun nyatanya, Barito masih berjuang lolos dari jeratan degradasi.

Namun, lupakan itu sejenak. Demi Timnas, Barito rela tanpa diperkuat Evan selama delapan laga. Termasuk pertandingan melawan PSM besok di Stadion Demang Lehman.

Di pundak Evan harapannya nama Barito juga terangkat. Tentunya dengan turut menyumbang medali emas. Layaknya Salahudin dulu sebagai salah satu pemain Barito yang turut menyumbangkan emas SEA Games 1991.

Kala itu, SEA Games digelar di Filipina selaku tuan rumah, sama seperti tahun ini.

Pada SEA Games 1991, Indonesia tergabung di Grup B bersama tuan rumah Filipina, juara bertahan Malaysia, serta Vietnam.

Saat itu, belum diterapkan kebijakan mewajibkan kepada setiap negara menurunkan para pemain U-23 untuk SEA Games.

Walau begitu, Anatoli Polosin ketika itu tetap menyertakan para pemain muda yang belum melewati usia 23 tahun, misalnya Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro, dan Rochi Putiray.

Namun Indonesia berhasil ke final dan bertemu Thailand. Susah payah dengan hasil 0-0 sepanjang waktu normal, Indonesia sudahi perlawanan Thailand melalui adu penalti.

Pada babak adu penalti, kiper Edy Harto menggagalkan tendangan pemain Thailand.

Sedangkan Sudirman sebagai eksekutor terakhir sukses memperdayai kiper Thailand yang membuat Indonesia menang 4-3 atas Thailand dan meraih emas SEA Games 1991.

Medali yang pernah diraih Salahudin terawat apik di dalam bingkai yang dipajang di dinding rumahnya. Salahudin bangga atas pencapaian itu. Bahkan ia pernah menyebut mendapat gaji seumur hidup atas capaian itu meski tak lagi sebagai pemain sepakbola profesional.

Menariknya, Timnas waktu itu meraih emas di Manila. Kini kesempatan itu datang lagi. Lantas sanggup kah Evan Dimas?

Dari tiga edisi SEA Games yang pernah diikutinya, edisi 2019 ini merupakan pencapaiannya yang paling jauh, yakni sebagai finalis.

Evan Dimas juga saat ini sudah mencetak delapan gol dalam 3 edisi SEA Games. Jumlah tersebut menyamai pencapaian mantan penyerang Timnas Indonesia yang saat ini menjadi asisten pelatih Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22, Kurniawan Dwi Yulianto.

Kontribusi Evan Dimas tentu masih diharapkan Timnas Indonesia U-22, yang tinggal satu langkah lagi untuk menyabet medali emas SEA Games sejak kali terakhir 28 tahun silam.

Ini juga jadi kesempatan apik buat Evan untuk mendapatkan medali emas SEA Games pertamanya.

Pada laga final, Evan Dimas dkk. akan menghadapi Vietnam, lawan yang pernah mengalahkan mereka 1-2 di fase penyisihan Grup B.

Partai final dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/11) malam nanti.

“Alhamdulillah ya Allah kita bisa masuk ke final. Terimakasih buat team , teman teman official family dan masyarakat Indonesia atas kebersamaan perjuangan dan doa perjuangan tinggal 1 langkah lagi , buat masyarakat Indonesia mohon doa agar langkah dan perjuangan kami di mudahkan,” demikian Evan Dimas dalam akun instagramnya.

Evan berharap rekan setimnya bisa menjaga mental bertanding saat menghadapi Vietnam di partai puncak.

“Ini mungkin pengalaman tahun 2017 saja, dan pengalaman itu dari segi mental, karena kami sudah masuk final,” kata Evan Dimas di Manila, seperti dikutip dari Antara.

Skuad Timnas di SEA Games Manila 1991:

Salahuddin
Aji Santoso
Bambang Nurdiansyah
Eddy Harto
Erick Ibrahim
Ferryl Raymond Hattu
Hanafing
Heriansyah
Herry Setiawan
Kashartadi
Maman Suryaman
Peri Sandria
Rochy Putiray
Robby Darwis
Sudirman (c)
Toyo Haryono
Widodo Putro
Yusuf Ekodono

Sukat Timnas U-22 SEA Games Manila 2019:

Bagas Adi Nugroho – Bhayangkara FC
Nadeo Arga Winata – Borneo FC
Asnawi Mangkualam Bahar – PSM Makassar
Nurhidayat Haji Haris – Bhayangkara FC
Zulfiandi – Madura United
Irkham Zahrul Mila – PSS Sleman
Dodi Alekvan Djin – Persik Kediri
Muhammad Riyandi – Barito Putera
Evan Dimas Darmono – Barito Putera
Rachmat Irianto – Persebaya
Feby Eka Putra – Persija
Witan Sulaeman – PSIM Yogyakarta
Egy Maulana Vikri – Lechia Gdanks
Sani Rizki Fauzi – Bhayangkara FC
Muhammad Rafli – Arema FC
Syahrian Abimanyu – Madura United
Saddil Ramdani – Pahang FA
Firza Andika – PSM Makassar
Andy Setyo Nugroho – PS TIRA Persikabo
Osvaldo Ardiles Haay – Persebaya.

Jadwal
Selasa, 10 Desember 2019
Pukul: 20.00 Wita
Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam
Venue: Rizal Memorial Stadium
Live di RCTI

Baca Juga: Pelatih Vietnam Akui Kecepatan Pemain Sayap Timnas Indonesia

Baca Juga: SEA Games 2019: Akhir Penantian 14 Tahun Greysia Polli Raih Emas SEA Games

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin