erketat Pengawasan SPPG, Gubernur Kalsel Segera Bentuk Satgas MBG

Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin mengambil langkah tegas menyusul temuan bakteri pada sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah. Term

Muhidin ingin ada satgas MBG. Foto: Biro Adpim

bakabar.com, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, mengambil langkah tegas menyusul temuan bakteri di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah, termasuk ratusan siswa yang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam Rakor Dinamika Operasional MBG di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Jumat (21/11) petang, Muhidin mengumumkan rencana pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk memperkuat pengawasan di lapangan.

Langkah tersebut diambil setelah ditemukan empat kasus kontaminasi bakteri dalam makanan MBG, dua di antaranya sempat mencuat ke media.

Diyakini akar persoalan diduga berasal dari proses masak yang dilakukan terlalu dini, sehingga makanan terlalu lama disimpan sebelum didistribusikan.

"Solusinya adalah perubahan jadwal memasak dan pembentukan satgas yang kuat untuk pengawasan," papar Muhidin.

Dalam rakor tersebut, dijelaskan bahwa penyesuaian standar waktu memasak di seluruh SPPG. Kalau sebelumnya proses memasak dimulai pukul 01.00–02.00 Wita, kini seluruh dapur diwajibkan memasak mulai pukul 04.00 dan menyajikan makanan pukul 05.00 Wita.

"Perubahan jadwal memasak dan penyajian ini agar masyarakat, terutama anak-anak di sekolah, bisa mengonsumsi makanan yang benar-benar layak," tegas Muhidin.

Satgas MBG akan melibatkan unsur TNI/Polri secara langsung. Jika sebelumnya kepolisian hanya berperan sebagai pembina, kini personel di lapangan akan ikut melakukan pengawasan dan pembimbingan ke setiap SPPG.

Adapun satgas bertugas memonitor langsung kepatuhan standar waktu memasak, prosedur higienis hingga kelancaran distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah.

Pembentukan satgas dan evaluasi besar-besaran ini dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG.

“Semuanya dilakukan agar penyaluran MBG berjalan baik dan sesuai ketentuan. Kami ingin memastikan anak-anak kembali bisa makan dengan aman dan sehat di sekolah," tuntas Muhidin.