Piala Dunia U-20

Erick Thohir: Piala Dunia U-20 Jangan Jadi Gerbang Penutup Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut bahwa penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei mendatang, bisa menjadi pintu awal bagi Tanah Air.

Erick Thohir saat melakukan peninjauan ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3). (Foto: dok. pssi)

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut bahwa penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei mendatang, bisa menjadi pintu awal bagi Tanah Air untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Senior.

Pada tahun 2019, Indonesia mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, dan untuk mewujudkan impian itu, Erick mengatakan bahwa gelaran Piala Dunia U-20 harus sukses.

“Kalau ini nggak lolos, masa 2034 kita masih ngajuin. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan,” kata Erick Thohir di sela peninjauan stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dikutip dari Antara.

Menurut mantan presiden Inter itu, Piala Dunia U-20 hadir di Asia Tenggara terjadi terakhir kali pada 23 tahun lalu, sehingga kesempatan kali ini bagi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Diduga Suap Wasit, Barcelona Terancam Tak Bisa Ikut Kompetisi UEFA

Apalagi kejuaraan ini merupakan ajang terbesar kedua di kalender FIFA. Berbagai pemain bintang seperti Lionel Messi, Harry Kane, Paul Pogba pun lahir dari Piala Dunia U-20.

“Jadi ini perlu keseriusan,” tambah Erick Thohir selaku Ketua Penyelenggara Piala Dunia FIFA U-20 (LOC).

Di kesempatan yang sama, Erick juga menjelaskan bahwa nantinya perwakilan dari FIFA akan mengunjungi Indonesia untuk melakukan verifikasi Stadion.

Rencananya, FIFA akan melakukan verifikasi enam stadion yang akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 pada 21 sampai 21 Maret mendatang.

Adapun enam lapangan yang disiapkan adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).