Nasional

Erick Thohir Ingin Kontribusi BUMN ke Negara Semakin Besar

apahabar.com, JAKARTA – Erick Thohir berharap besar terhadap perusahaan pelat merah pasca dirinya tak lagi menjabat…

Oleh Syarif
Erick Thohir. Foto-Okezone

apahabar.com, JAKARTA - Erick Thohir berharap besar terhadap perusahaan pelat merah pasca dirinya tak lagi menjabat sebagai Menteri BUMN di akhir 2024 mendatang. Harapan tersebut terkait dengan peran korporasi dan pelayanan perseroan kepada masyarakat dan negara.

Erick pun optimis usai periodesasinya di Kementerian BUMN berakhir harapan tersebut bisa direalisasikan. Adapun harapan pertama Erick Thohir adalah kontribusi BUMN kepada negara semakin besar. Kontribusi itu berupa deviden, pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kembali ya, kalau saya gak usah muluk-muluk (mimpi), bagaimana kontribusi BUMN semakin besar terhadap negara, itu yang pertama,” ujar Erick dalam video pendek yang diunggah di akun instagramnya, kutip Okezone, Jumat (18/2/2022).

Dia meminta manajemen terus menggenjot bisnis perusahaan agar bisa mendukung pendapatan negara saat ini. Menurutnya, perseroan mampu meningkatkan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Semula Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN 2021 mencapai Rp30 triliun-Rp35 triliun. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi semula yakni Rp40 triliun.

Namun, belakangan target tersebut direvisi pemerintah hingga di angka Rp30 triliun. Bahkan, estimasi dividen 2021 masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020, dimana, total setoran lima BUMN saja mencapai 45 triliun atau setara 90,6% dari total dividen pemerintah pada 2020.

Dari laporan Kementerian BUMN, kontribusi perusahaan pelat merah ke negara sepanjang semester I-2021 mencapai Rp 26 triliun.

“(Mimpi) Kedua, jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print nya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya,” kata dia.

Rencana pembubaran atau penutupan akan terus dilakukan. Salah satunya melalui skema swastanisasi perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil.

Erick memastikan, penutupan tidak berdampak pada pengurangan karyawan BUMN. Kepastian itu didasarkan pada keyakinan bila efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN akan membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.

Tak hanya itu, Erick juga tengah mendorong blueprint BUMN hingga 10 tahun mendatang. Harapannya, blueprint menjadi pegangan Menteri hingga Direksi BUMN selanjutnya.

“Supaya apa? Ketika ada Menteri baru, Direksi baru bisa sama-sama kita jalankan,” kata dia.