Kebakaran Jakarta

Erick Thohir Enggan Merinci Bantuan Korban Kebakaran: Penting Allah Catat

Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau lokasi pengungsi korban kebakaran di RPTRA Rasela.

Menteri BUMN Erick Thohir kunjungi lokasi pengungsian kebakaran Plumpang. Foto: apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau lokasi pengungsi korban kebakaran di RPTRA Rasela, Jakarta Utara, Sabtu (4/3). Erick tiba bersama Wapres Ma'ruf Amin.

Erick enggan menjawab terkait bantuan yang telah diberikan terhadap korban, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah penyelamatan terhadap seluruh korban.

"Kalau memberi itu tidak usah disebutkan, tadi saja yang bantuan seperti itu sudah ada, yang penting Allah catat," ujar Erick juga Ketua PSSI di lokasi.

Baca Juga: Ingatkan Kebakaran Plumpang 14 Tahun Lalu, Wapres ke Warga: Apakah Kapok?

Dalam kunjunganya Erick menyempatkan meninjau sejumlah dapur umum yang ada di seberang RPTRA Rasela. Ada 5 tenda dapur umum yang disediakan untuk membantu kebutuhan logistik pengungsi. Ia juga sempat mencicipi masakan dan mie goreng yang disediakan untuk pengungsi.

"Oke, enak masakannya," ujar Erick.

Kedatangan Erick juga disambut belasan Banser yang berada di dapur Umum. Erick mengatakan seluruh pihak harus bekerja sama untuk membantu seluruh korban yang terdampak insiden kebakaran hebat tersebut.

Baca Juga: Wapres Minta Depo Pertamina Plumpang Segera Direlokasi

"Hari ini, kami fokus tentu tidak hanya perawatan, evakuasi dan alhamdulilah tidak hanya Pertamina, Banser NU juga terdepan rupanya. Inilah, kami harus gotong royong, kira-kira yang pertama kami fokuskan itu korban masyarakat. Jangka pendek itu," kata Erick.

Di samping itu, kata Erick, pihaknya akan lebih disiplin, agar insiden kebakaran tidak terjadi lagi ke depannya.

"Kami di BUMN harus disiplin, masyarakat harus disiplin, tetapi jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Nah, saya sudah instruksikan tadi Pertamina untuk mulai meninjau ulang titik-titik keamanannya, salah satunya mungkin kami akan pindahkan ke pelabuhan supaya aman, tetapi, kan, tentu harus ada kesepakatan bersama" pungkasnya.