Kebakaran Jakarta

Erick Thohir Ancam Copot Direksi Pertamina, Harus Evaluasi HSSE Korporasi

Menteri BUMN, Erick Thohir mengunjungi para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RSPP. Ia meminta Pertamina segera evaluasi sistem keselamatan.

Erick Tohir memastikan Pertamina harus bertanggung jawab atas kebakaran. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir berkunjung menemui para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang berada di RS Pusat Pertamina, Sabtu (4/3).

Pada kunjungan tersebut, ia mengevaluasi sistem Health, Safety, Security dan Environment (HSSE) pada Pertamina.

"Saya sudah pernah mencopot direksi Pertamina. Kalau harus saya copot lagi, ya akan saya copot kembali," ujarnya pada awak media, Sabtu (3/4).

Baca Juga: Erick Thohir Perintahkan Pertamina Usut Tuntas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Namun ia mengaku bahwa pencopotan tersebut bukan cara untuk menyelesaikan masalah jika tidak memberikan solusi secara menyeluruh.

"Penyelesaian (masalah) itu tidak hanya saling menyalahkan. Tetapi saya meminta untuk seluruh pihak seperti Pertamina, PLN harus membentuk tim resiko bisnis. Tak hanya keuangan, tapi juga operasional," tukasnya.

Ia menilai hal tersebut penting karena terdapat aset vital nasional di dalamnya.

"Saya akan review, saya sudah minta investigasi, dan kita lihat apakah ada perbaikan untuk jangka menengah," tegasnya.

Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir: Utamakan Keselamatan Warga

Ia juga menyampaikan pendapatnya terkait kejadian pada tahun 2009, di mana Pemerintah dan Pertamina pernah membujuk warga untuk relokasi dari Plumpang namun tidak diindahkan oleh warga.

"Konsekuensinya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, akan membahayakan warga sekitar. Pupuk itu lebih bahaya, kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, ledakannya bisa seperti bom," imbuhnya.

Hal itu mengapa menurutnya kerjasama antara Pemerintah pusat daerah harus terjalin, khususnya untuk Plumpang.

"Insya allah jika niatnya baik, kita berikan solusi terbaik. Bukan karena apa dan kenapa, tapi karena memang kita harus berkerjasama dengan pemerintah Pusat dan lain-lain," pungkasnya.