Kalsel

Epidemiologi Kalsel Butuh 2,5 Bulan Lagi untuk Konfirmasi Kasus Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Tim Epidemiologi melakukan interpolasi data dari hasil Rapid test massal yang digelar di…

Direktur Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, dr H IBG Dharma Putra usai kegiatan penyemprotan disinfektan di Pasar Lima Banjarmasin, Minggu (17/5) pagi. Foto- Media Center Diskominfo Kalsel.

apahabar.com, BANJARMASIN – Tim Epidemiologi melakukan interpolasi data dari hasil Rapid test massal yang digelar di 6 Pasar tradisional Banjarmasin belum lama ini.

Hasilnya didapat bahwa 2.100 penduduk yang terkonfirmasi positif.

“Dari 2.100 itu, 15.750 merupakan orang tanpa gejala (OTG) artinya konfirmasinya positif tetapi tidak punya gejala. Dan 5.250 merupakan orang yang (terkonfirmasi) Covid yang perlu perawatan,” ungkap Direktur Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, dr H IBG Dharma Putra usai kegiatan penyemprotan disinfektan di Pasar Lima Banjarmasin, Minggu (17/5) pagi.

Dari 5.250 tadi, butuh 2,5 bulan untuk memastikan hasilnya benar-benar terkonfirmasi positif.

Prediksi peningkatan kasus baru ini, menjadi peringatan bagi seluruh pihak agar bersama-sama kompak dalam memerangi wabah virus mematikan ini.

“Covid ini adalah penyakit yang mahal dan sulit. 2,5 bulan itu akan menjadi waktu yang terbuang dan sumber penularan (baru),” lanjut Dharma.

Sebagai informasi, Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Banjarbaru sebagai lab rujukan Covid-19 di Kalsel hanya mampu memeriksa sebanyak 100 sampel per hari.

Dengan kemampuan itu, maka peran masyarakat untuk ikut memutus rantai penularan dinilainya sangat penting.

“Sebaiknya mulai sekarang kita beranggapan bahwa kita punya kuman dan orang sekitar juga. Karena dari 10 orang, ada kemungkinan 1 yang punya kuman,” tuturnya.

Walau diprediksi akan terjadi lonjakan kasus, namun dia meminta masyarakat untuk tidak panik.

Penanganan virus ini, utamanya adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Yaitu sering mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak keluar rumah.

Dalam beberapa kasus, virus ini menular kepada orang dengan tingkat imun rendah seperti lansia dan orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

“Jadi Covid ini tidak bermasalah pada kita sendiri, tapi bermasalah kalau kita yang menjadi sumber penularan. Ini tidak berbahaya mungkin kalau kita muda, tapi bisa menyebabkan kita menjadi orang yang dzalim, yang bisa menyebabkan orang lain terbunuh,” tutupnya.

Reporter : Musnita Sari
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin