News

Epidemiolog Ungkap Sebab PPKM Level III di Banjarbaru Diperpanjang Lagi

apahabar.com, BANJARBARU – Kota Banjarbaru kembali menerapkan PPKM level III mulai hari ini hingga 28 Maret…

Oleh Syarif
Asesmen situasi Covid-19 Kota Banjarbaru per 13 Maret 2022. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Kota Banjarbaru kembali menerapkan PPKM level III mulai hari ini hingga 28 Maret mendatang.

Hal itu termaktub dalam Inmendagri No 17 Tahun 2022 yang dikeluarkan pada 14 Maret kemarin.

Koordinator Tim Surveilens Epidemiologi Penanggulangan Wabah Corona Virus Disease Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru,EdiSampana menjelaskan penyebabnya.

Menurutnya, dengan diperpanjangnya PPKM level III ini, maka petugas Puskesmas harus lebih giat melaksanakan tracing.

Sebab, pemeriksaan rapid antigen atau swab PCR diminta dilakukan pada 200 kontak erat dan suspek per harinya.

Sedang di Banjarbaru saat ini, kata Edi untuk tracing masih kurang dari itu. Karena petugas kesulitan meminta kontak erat untuk swab.

“Orang susah diminta swab,” ujarnya kepadaapahabar.comSelasa (15/3).

Sedangkan, untuk menurunkan level PPKM, Edi bilang,petugas harus melakukan identifikasi kontak erat dan melakukan wawancara (dan testing) minimal pada >14 orang kontak erat per kasus baru.

“Angka kita cuma 1,83, sangat jauh dengan angka ideal >14,” ungkapnya.

Enam indikator dalam asesmen situasi Covid-19 Kota Banjarbaru per 13 Maret yang dikeluarkan Kemenkes, sebutnya tracking dinilai buruk.

Adapun keenam indikatornya ialah transmisi komunitas 43,55 persen, rawat inap RS 5 persen, kematian 0,71 persen, testing 6,69 persen, tracing 1,83 persen dan tratment 35,21 persen.

“Dari 6 indikator, 3 cukup baik, 2 kurang baik, dan 1 buruk. Maka kita tetap harus PPKM level III,” jelasnya kepada media ini.

Dalam penetapan level PPKM, Mendagri kata Edi melihat hasil penilaian dari enam indikator Kemenkes tersebut.

“Jadi kemungkinan Mendagri dalam menetapkan level, berpatokan pada indikator yang terburuk,” tuntasnya.