Capres 2024

Elektabilitas Turun, Relawan Prabowo: Dikikis Oleh Anies dan Ganjar

Relawan Prabowo mengungkapkan penurunan elektabilitas Prabowo dari survei Indikator Politik Indonesia, adalah karena dikikis oleh kehadiran Anies dan Ganjar

Ketua Dewan Pengawas Relawan Prabowo (Repro), Donald Sitorus. Foto: Tangkapan Layar

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pengawas Relawan Prabowo (Repro), Donald Sitorus mengungkapkan penurunan elektabilitas Prabowo dari survei Indikator Politik Indonesia, adalah karena dikikis oleh kehadiran Anies dan Ganjar.

Padahal, Prabowo pada tahun 2019-2020 masih menjadi nomor satu sebelum akhirnya disalip karena kehadiran dua nama tersebut.

“Pada 2021 mulai muncul ganjar dan 2022 mulai ramai anies dan akhirnya disalip keduanya.” Ujarnya dalam konfensi pers hasil survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Kamis (1/12).

Diketahui, Indikator Politik merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas bakal Calon Presiden (Capres) dan kekuatan elektoral partai.

Survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Pada survei tersebut, dipaparkan perbandingan elektabilitas dari tiga nama, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Dalam perbandingan tersebut nama Prabowo Subianto terletak pada posisi ketiga dengan persentase 23,9 persen, disalip Anies Baswedan di posisi kedua dengan persentase 32,2. Ganjar berada di urutan pertama dengan persentase sebesar 33,9 persen.

Donald mengungkapkan faktor lain dari penurunan elektabilitas dibawah kedua nama tersebut adalah karena belum adanya aksi signifikan dari Prabowo.

“Dari hasil survei, deklarasi Anies terbukti meningkatkan elektabilitasnya, sedangkan Prabowo, sampai dengan saat ini, belum membuat aksi seperti itu,” jelasnya.

Disisi lain, Prabowo masih tertahan dengan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan. Sementara Anies, sudah bebas untuk melakukan deklarasi.

Sehingga Anies bisa dengan cepat menaikan ltabilitasnya setelah lepas dari jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Hanya perlu menunggu aksi dari Prabowo setelah selesai menjabat,” tutupnya.