Fenomena Alam El Nino

El Nino Hantam Indonesia, Indef: Inflasi Pangan Pasti Naik

Indef mengungkapkan fenomena El Nino akan berdampak sangat luas terhadap roda ekonomi dalam negeri.

Dokumentasi. Gabah padi hasil panen dari petani di Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan fenomena El Nino akan berdampak sangat luas terhadap roda ekonomi dalam negeri.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memastikan hal tersebut dikarenakan banyaknya komoditas pertanian dan juga perkebunan di Indonesia yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

“Diprediksi 10-20 persen komoditas pangan Indonesia sensitif terhadap kekeringan, tapi permasalahannya adalah kita belum tahu akan terjadi di daerah mana,” ujarnya kepada apahabar.com, Kamis (27/4).

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap fenomena El Nino yang diprediksi dapat memicu terjadinya inflasi pada pangan.

Baca Juga: Agustus Indonesia Diprediksi Alami El Nino, Begini Langkah Bapanas

Berkaca pada peristiwa di tahun 2015, dimana El Nino menyebabkan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan di sejumlah wilayah, hal itu berdampak luas terhadap komoditas pangan. Saat itu, inflasi pada sejumlah komoditas pangan cukup tinggi, dan sebanyak 41 persen lahan pertanian mengalami kekeringan ekstrem.

Tauhid menilai, inflasi terjadi karena adanya penurunan pada produksi untuk komoditas pertanian dan perkebunan. Komoditas pangan utama seperti beras dan produk hortikultura kemungkinan besar akan mengalami kenaikan harga, jika El Nino terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Untuk besarnya belum bisa terpantau karena harus melihat data produksinya, tapi inflasi tersebut dipastikan terjadi pada sejumlah komoditas pangan,” paparnya.

Baca Juga: El Nino Diprediksi Agustus, Luhut Minta Semua Pihak Bersiap

Selain itu, luas lahan yang mengalami kekeringan dan seberapa banyak komoditas pertanian dan perkebunan akan berkorelasi dalam memunculkan inflasi pangan. Jika menyimak fenomena El Nino yang terjadi di tahun 2019, kemungkinan besar pada kasus tahun ini akan berdampak serupa.

“Jadi perlu dilihat dampak El Nino terhadap kekeringan lahan, seberapa besar luas wikayah yang terdampak. Karena hal itu akan menyebabkan penurunan produksi hingga penurunan stok yang berakhir dengan kenaikan harga,” pungkasnya.