Nasional

Eksportir Timteng dan Asia Beli Ikan Patin Indonesia Rp145 M

apahabar.com, JAKARTA– Keikutsertaan di pameran SEAFEX 2018 di Dubai ternyata membawa berkah bagi Asosiasi Pengusaha Catfish…

IKAN patin Indonesia diminati kalangan ‘buyer’ Asia dan Timur Tengah. Foto/Seafex

apahabar.com, JAKARTA- Keikutsertaan di pameran SEAFEX 2018 di Dubai ternyata membawa berkah bagi Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI).

Ikan patin Indonesia yang dipamerkan dengan merk 'Indonesia Pangasius' ternyata diminati para eksportir dari Timur Tengah dan Asia.

Di ajang pameran itu, APCI mencatat transaksi perdagangan ikan patin senilai 10 juta dolar AS atau Rp145 miliar. Pameran SEAFEX berlangsung 30 Oktober-1 November 2018 di Dubai World Trade Centre.

Menurut Ketua APCI M Suhadi, di hari ketiga pameran, senyum lebar menghiasi wajah rombongan dari APCI di paviliun Indonesia. Lebih dari 45 pembeli yang berpeluang tinggi telah terdaftar dalam pertemuan dan transaksi bisnis. Mereka mayoritas adalah dari negara United Arab Emirates (UAE).

“Dari keseluruhan minat pembeli tersebut, diperkirakan kegiatan eksibisi ini akan menghasilkan bisnis lebih dari 10 juta dolar,” katanya.

APCI berdiskusi dan melakukan eksplorasi kepada para ‘buyer’ selama pameran berlangsung. Hasilnya, APCI menyimpulkan sebagian besar buyer sedang mencari alternatif suplai pangasius ke pasar.

Terutama bagi negara-negara yang sedang mengalami permasalahan dengan impor dari Vietnam. “Adanya tawaran dari Indonesian Pangasius ini merupakan angin segar bagi para pembeli,” katanya.

Menurut Suhadi, industri ikan patin tau pangasius Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Terlihat dari produksi ikan pangasius yang terus meningkat di sepuluh terakhir dari 33.000 ton di tahun 2006 hingga mencapai 437.000 ton di 2016.

“Ini menjadikan Indonesia salah satu produsen ikan pangasius terbesar di dunia,” katanya.

Selama ini, imbuh dia, industri ikan pangasius Indonesia lebih banyak bermain di pasar dalam negeri. Pangasius fillet menduduki posisi sebagai ikan yang paling populer di pasar domestik.

Selain dipasarkan d1 supermarket untuk konsumen rumah tangga, ikan pangasius fillet telah mendapat tempat yang strategis dalam industri jasa makanan di Indonesia yang melayani hotel, restoran, katering serta penerbangan.

Ia mengatakan, keikutsertaan di SEAFEX yang sekaligus peluncuran brand “Indonesian Pangasius” ini merupakan momen penting yang mengawali kegiatan bisnis ekspor bagi industri ikan pangasius Indonesia.

Direktur Penguatan Daya Saing produk Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardijanto mengatakan sekarang waktu yang tepat bagi produsen pangasius untuk melebarkan sayap ke pasar di luar negeri, dengan menggunakan merk ‘Indonesia Pangasius’.

“Dengan identitas brand nasional seperti ini (Indonesia Pangasius), maka akan menjadi jaminan kualitas bagi para pembeli luar negeri. Harapan kami, ini merupakan jalan untuk Indonesia menjadi eksportir pangasius terbesar,” katanya.

Setelah sukses mengikuti pameran di SEAFEX 2018, asosias pengusaha ikan patin bersiap mengikuti eksibisi berikutnya di negara Timur Tengah. (*)

Sumber: tempo.co
Editor: Fariz Fadhillah