Hot Borneo

Ekspor Sarang Burung Walet Kalsel Tembus Rp5,19 Miliar

apahabar.com, BANJARBARU – Nilai ekspor sarang bulung walet di Kalimantan Selatan sangat menjanjikan. Hingga awal Juni…

Pelepasan ekspor SBW yang difasilitasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU - Nilai ekspor sarang bulung walet di Kalimantan Selatan sangat menjanjikan.

Hingga awal Juni 2022, Kalsel berhasil mengekspor 321 kilogram sarang burung walet dengan nilai estimasi Rp5,19 miliar. Sedangkan untuk periode yang sama pada 2021, Kalsel hanya berhasil mengirim 11 kilogram dengan total Rp181 juta.

Pada Selasa (7/6) kemarin, Kalsel kembali mengekspor 50 kilogram sarang burung walet milik PT. AGA dengan total nilai Rp 787,5 Juta.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto, mengatakan saat ini Kalimantan Selatan memiliki 155 rumah walet yang sudah teregistrasi di Badan Karantina Pertanian.

"Kami dari Karantina Pertanian Banjarmasin telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan bahwa sarang burung walet yang diekspor telah memenuhi persyaratan teknis internasional atau sanitary and phytosanitary measures serta protokol negara tujuan," ujarnya, Rabu (8/6).

Nur juga mengungkapkan mudahnya persyaratan ekspor sarang walet. Kemudian yang boleh diekspor hanya sarang walet yang sudah bersih. Artinya, sarang burung walet tersebut sudah melalui proses pembersihan terlebih dahulu, baik dari bulu burung walet maupun kotoran lain yang menempel.

Direksi PT. AGA, Hery Gema, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Karantina Pertanian Banjarmasin yang sudah membantu dan berperan penting dalam melakukan bimbingan dan monitoring serta evaluasi terhadap rangkaian proses di tempat pemrosesan sarang burung walet miliknya.

Sehingga kualitas SBW yang mereka hasilkan layak dan aman dikonsumsi serta memenuhi persyaratan negara tujuan. Pihaknya juga berharap, selain dapat meningkatkan volume ekspor, ke depan negara tujuan ekspor sarang burung walet dapat bertambah.

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, mengungkap sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor yang mempunyai nilai jual tinggi.

"Secara nasional, kami mencatat volume ekspor sarang burung walet menunjukkan tren positif,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, Rabu (8/6).

Selain itu, juga menjadi salah satu komoditas ekspor strategis nasional yang mengalami peningkatan permintaan dari berbagai negara.

Volume ekspor sarang burung walet pada 2021, misalnya, meningkat sebesar 14 persen dibandingkan pencapaian volume ekspor 2020.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk terus meningkatkan ekspor pertanian Indonesia melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Kementerian Pertanian.

"Karantina Pertanian Banjarmasin akan terus memberikan dukungan dan apresiasi kepada eksportir dan calon eksportir baik melalui bimbingan teknis maupun kemudahan dalam pengurusan dokumen karantina," tambah Nur.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Vancouver, 2017 - Kementerian Perdagangan, Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia yang memasok lebih dari 78 persen kebutuhan pasar dunia.