Tak Berkategori

Ekspor Non Migas Naik, Perdagangan Kaltara Surplus USD 839 Juta

apahabar.com, TARAKAN- Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami surplus. Capaian positif ini berdasar pantauan Badan…

Kota Tarakan. Foto: youtube

apahabar.com, TARAKAN- Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami surplus. Capaian positif ini berdasar pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara.

BPS mencatat, pada Oktober 2018 neraca perdagangan ekspor-impor surplus sebesar USD 97,12 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibanding neraca perdagangan pada September 2018 yang surplus sebesar USD 47,46 juta.

"Jadi, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2018 neraca perdagangan Provinsi Kaltara tercatat surplus sebesar USD 839,06 juta," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dilansir dalam laman resmi.

Untuk nilai ekspor sendiri, BPS mencatat pada Oktober 2018 dengan ekspor barang non minyak dan gas bumi mencapai USD 97,93 juta atau mengalami kenaikan sebesar 38,73 persen dibandingkan dengan ekspor September 2018.

"Jika dibandingkan dengan Oktober 2017, nilai ekspor Provinsi Kaltara pada Oktober 2018 mengalami kenaikan sebesar 8,43 persen," urai Irianto.

Baca Juga :Kawasan Industri Kaltara Terhambat Rencana Tata Ruang Wilayah

Sementara, secara kumulatif nilai ekspor non migas periode Januari hingga Oktober 2018 mencapai USD 910,02 juta atau naik 18,96 persen dibanding periode yang sama di 2017.

"Menurut analisa BPS, kenaikan ekspor Oktober 2018 dibandingkan dengan September 2018 disebabkan oleh kenaikan ekspor kelompok barang non migas berupa hasil tambang dan industri, sedangkan untuk kelompok barang non migas berupa hasil pertanian mengalami penurunan," ucap Gubernur.

Dari sektor impornya, pada Oktober 2018, BPS mencatat mencapai USD 0,81 juta atau mengalami penurunan sebesar 96,49 persen dibandingkan dengan impor September 2018.

Begitu pula bila dibandingkan dengan Oktober 2017, maka nilai impor Oktober 2018 mengalami penurunan sebesar 85,06 persen.
"Nilai impor Oktober 2018 berupa komoditi barang migas mencapai USD 0,04 juta, sedangkan komoditi barang non migas mencapai USD 0,77 juta," beber Gubernur.

Secara kumulatif nilai impor periode Januari hingga Oktober 2018 mencapai USD 70,96 juta, atau mengalami kenaikan sebesar 260,32 persen dibanding periode yang sama di 2017.

Baca Juga :BPS: Jumlah Desa Tertinggal Sisa 6.518

Editor: Fariz F