News

Ekonomi Memburuk, IMF Segera Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Lagi

apahabar.com, JAKARTA – IMF akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Pemangkasan dilakukan setelah pada…

Oleh Syarif
IMF akan kembali memangkas pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Pemangkasan dilakukan karena kondisi ekonomi dunia semakin memburuk. Ilustrasi. Foto-CNN Indonesia/Safir Makki

apahabar.com, JAKARTA – IMF akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Pemangkasan dilakukan setelah pada April lalu lembaga tersebut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen.

Seorang petinggi IMF menyatakan pemangkasan dilakukan di tengah berlanjutnya kemerosotan kondisi ekonomi global.

Salah satu kemerosotan dipicu oleh perang yang berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina, dan lonjakan inflasi di sejumlah negara.

Selain itu, kemerosotan juga dipicu oleh perlambatan ekonomi China sebagai akibat dari lockdown yang diberlakukan negara tersebut demi menekan penyebaran covid.

Ia mengatakan karena masalah tersebut, ekonomi global berpotensi mengalami tekanan hebat. Bahkan katanya, sejumlah negara berpotensi mengalami resesi akibat tekanan itu.

“Begitu banyak yang telah terjadi dan (sedang) terjadi dengan sangat cepat dan membebani pertumbuhan ekonomi. Tapi kami melihat krisis ini sebagai sesuatu yang membuat kami harus merevisi lagi pertumbuhan ekonomi tersebut,” kata juru bicara IMF Gerry Rice seperti dikutip CNNIndonesia.com dari AFP.

Sebelum IMF mengutarakan rencananya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, Bank Dunia pada Selasa (7/6) lalu sudah melakukannya. Mereka memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia lebih dari satu poin menjadi 2,9 persen.

Tak hanya itu, mereka juga memperingatkan Amerika Serikat menghadapi kembalinya stagflasi yang pernah mereka alami pada 1970-an. Staglasi mereka khawatirkan bisa menekan pertumbuhan ekonomi, mendongkrak angka pengangguran dan harga barang.

Selain Bank Dunia, pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi juga dilakukan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina, mereka memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 4,5 persen menjadi tinggal 3 persen saja.