Ekonomi Pancasila

Ekonomi Indonesia Sudah Ideal, Arif Budimanta: Berlandasan Pancasila

Staf Khusus Presiden RI Bidang Eknomi Arif Budimanta mengungkapkan Indonesia pada dasarnya sudah memilih model ekonomi yang ideal yakni berlandasan Pancasila.

Staf Khusus Presiden RI Bidang Eknomi, Arif Budimanta (Foto:Screenshoot apahabar.com)

apahabar.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden RI Bidang Eknomi Arif Budimanta mengungkapkan Indonesia pada dasarnya sudah memilih model ekonomi yang ideal yakni berlandaskan Pancasila.

Menurut Arif, Pancasila bukan hanya sebagai ideologi negara namun merupakan bagian dari konstruksi sosial. Termasuk sebagai bagian dari sistem pengetahuan yang telah mengakar.

"Pancasila bagaikan sebuah filosofi, karena dia konstruksi sosial, kalau kita memandang Pancasila sebagai tindakan untuk mengambil ekonomi, ataupun pancasila sebagai sistem pengetahuan, maka tindakan ekonomi juga perlu didasari oleh nilai-nilai strategis instrumental yang ada dalam Pancasila," ujar Arif dalam diskusi yang bertajuk Pengarusutamaan Ekonomi Pancasila dalam Pembangunan Inklusif untuk Mencapai Indonesia Maju 2045, Selasa (20/6).

Sehingga menurutnya, konstruksi sosial ekonomi yang terbangun adalah konstruksi sosial ekonomi seperti yang diimajikan oleh Bung Karno. Sebuah konstruksi yang berasal dari nilai-nilai luhur yang mengalami proses panjang sehingga terbentuk seperti sekarang.

Baca Juga: Kenakan Busana Adat, Petugas SPBU Pertamina Peringati Hari Pancasila

"Nah sehingga dalam model dunia ekonomi yang kita perlukan sebuah proses rekonstruksi, kemudian direkonstruksi kembali, atau apa yang disebut oleh Bung Karno menjebol kemudian membangun," ujar Arif.

Untuk itu, Arif menjelaskan tentang diperlukannya sebuah kerjasama yang progresif dalam kerangka mengatur ulang distribusi kapital ataupun sumber daya yang dimiliki. Itu sebabnya, ketika berbicara mengenai konsepsi ekonomi Pancasila, perlu untuk melihat ekonomi Pancasila sebagai satu konstruksi sosial yang utuh.

Dengan modal itu, menurut Arif, BRIN sebagai lembaga riset milik pemerintah perlu dilibatkan untuk melakukan penelitian mendalam terkait proses konstruksi yang terjadi sejak Pancasila dilahirkan hingga sekarang.

"Maka kemudian yang diperlukan dan ini yang harus juga menjadi bagian riset yang mendalam dari teman-teman di BRIN adalah melakukan riset mengenai aktivitas menjebol dan membangun dalam kerangka membangun konstruksi sosial dalam landasan konsepsi ekonomi pancasila," imbuhnya.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Sebut Kontestasi Pemilu Perlu Berlandaskan Nilai Pancasila

Selanjutnya, terkait dengan sistem ekonomi Indonesia saat ini, kata Arif, tidak bisa dilepaskan dari lima sila yang mendasari Pancasila. Semuanya saling terkait dan menjadi satu kesatuan.

"Nah kemudian atas dasar itu maka sistem ekonomi seperti apa? Intinya kalau kita berbicara ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang dilandasi 5 sila dalam pancasila," tambahnya.

Selanjutnya penting untuk mengkonseptualisasi hal itu sebagai sistem pengaturan hubungan antara negara dan warga negara yang ditunjukan untuk memajukan kemanusiaan dan peradaban.

"Jadi tujuan akhirnya adalah memajukan kemanusiaan dan peradaban, memperkuat persatuan nasional melalui proses usaha bersama gotong royong," pungkasnya.