Ekbis Sepekan

Ekbis Sepekan: Kalsel Terintegrasi IKN hingga Sederet Kritik Dokumen JETP

Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) meramaikan dalam sepekan terakhir.

Di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal didominasi bangunan hunian berkonsep vertikal alias tower. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) meramaikan dalam sepekan terakhir.

Redaksi apahabar.com mencoba merangkum tujuh berita terpopuler mulai dari Pemprov Kalsel yang berencana membangun infrasturktur agar terkoneksi ke IKN, hingga sejumlah komponen masyarakat sipil yang memberikan sederet kritik penerapan dokumen JETP.

1. Pemprov Kalsel Targetkan 2024 Infrastruktur Terkoneksi ke IKN

Di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal didominasi bangunan hunian berkonsep vertikal alias tower. Foto: Antara

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan tahun 2024, infrastruktur di wilayahnya akan terkoneksi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan menerangkan pihaknya akan melakukan pembangunan infrastruktur berupa jalan hingga jembatan yang dapat menghubungkan antarprovinsi.

Pembangunan tersebut diharapkan dapat menghubungkan Kalsel ke IKN Nusantara. Adapun akses jalan yang akan dibuat menghubungkan Banjarbaru-Batulicin-Balangan yang sifatnya konektivitas.

"Tujuannya untuk memangkas jalan dan mempersingkat jarak tempuh," kata Solhan di Banjarbaru, Selasa (14/11).

Selengkapnya..

2. Menteri ESDM Setop Tambang Anzawara Tanah Bumbu, Kok Masih Beroperasi?

Sejumlah alat berat terlihat memasuki areal konsesi PT Anzawara Satria, Sabtu 11 November.

Hasil pendalaman apahabar.com, perusahaan tersebut ternyata kini dalam kondisi 'mati suri'. Singkatnya, mereka tak mungkin memiliki dokumen rencana kerja dan anggaran belanja atau RKAB. Terlebih kabar terakhir bahkan dalam sengketa kepemilikan saham.

Sengketa tersebut menurut sumber media ini tak lepas dari panasnya isu dugaan kongkalikong atau tarik-menarik kepemilikan saham tambang di Kementerian Hukum dan HAM.

Selengkapnya..

3. Aksi Boikot Produk Pro Israel Meluas, Bos Ritel Ketar-ketir

Boikot Israel. Foto-Reuters

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey merasa khawatir aksi boikot terhadap produk yang dianggap pro Israel sampai mengabaikan hak-hak konsumen.

"Konsumen kan punya hak untuk memilih dan membeli produk," ucap Roy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).

Selengkapnya..

4. Geliat Tembakau Lintingan di Tengah Dominasi Industri Rokok dan Vape

SMOKAR Indonesia - Toko Tembakau Rokok Cerutu Tingwe, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Bisnis tembakau lintingan alias lintingan dewe (tingwe) ternyata masih digandrungi berbagai kalangan, khususnya anak muda. Seiring dengan terus naiknya harga rokok, ternyata membuat usaha tembakau tingwe menjadi semakin ramai.

Pemilik Toko Tembakau Smokar Indonesia, Hendry (26) mengungkapkan banyak anak muda yang datang dengan alasan karena rokok konvensional lebih murah dibandingkan dengan rokok lintingan yang dijualnya.

"Untuk Smokar, pasarnya itu anak muda. Karena kita menyediakan namanya jasa linting. Jadi bisa kita lintingin juga jadi kita jual rokoknya batangan, 1000 per batang," jelas Hendry kepada apahabar.com, Minggu (12/11).

Selengkapnya..

5. Kontrak Tambang Freeport Diperpanjang hingga 2061

Selama pandemi Covid-19 PT Freeport akan memaksimalkan tambang bawah tanah mereka. Foto-Getty Images

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah sudah setuju perusahaan tambang asal Amerika Serikat, PT Freeport itu bakal mendapatkan perpanjangan kontrak 20 tahun.

Semula kontrak usaha tambang milik Freeport akan habis pada 2041. Dengan perpanjangan kontrak, maka perusahaan asal Amerika Serikat tersebut dapat melanjutkan aktivitas tambang hingga 2061.

"Dalam persyaratannya ada cadangan, masa kita mau putusin terus nyari lagi," kata Arifin ketika ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (17/11).

Selengkapnya..

6. Pekonomian Global Belum Pulih, Picu Ekspor-Impor Lesu

Foto ilustrasi aktivitas ekspor-impor. Foto: Shutterstock

Centre of Reform on Economics (CORE) mengingatkan agar tidak berpuas diri meski kinerja ekspor surplus secara bulanan (month to month/mtm). Pasalnya, di sisi lain tren kinerja impor justru mengalami kontraksi yang cukup dalam.

Adapun secara tahunan (year of year/yoy) di bulan yang sama yakni bulan Oktober, kinerja ekspor-impor juga mengalami kontraksi.

"Tren surplus memang seperti perkiraan saya di kisaran US$ 3 miliar. Tapi ini melanjutkan tren surplus yang kurang sehat," kata Direktur Eksekutif CORE, Muhammad Faisal kepada apahabar.com, Kamis (16/11).

Selengkapnya..

7. Sederet Kritik Dokumen JETP, Gejala Setengah Hati Transisi Energi

Ilustrasi pembangkit listrik energi baru terbarukan. Foto: Freepik

Sejumlah masyarakat sipil menyoroti persoalan baik secara konten maupun substansi draf rencana investasi yang terangkum dalam dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP). Dokumen tersebut kini dapat diakses di laman jetp-id.org yang sudah diluncurkan pada Rabu (1/11).

"Dokumennya saja pakai bahasa inggris. Ini (dokumen) sebenarnya minta ditinjau oleh masyarakat yang mana? Masyarakat asing?," tanya Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira Adhinegara dalam konferensi pers Transisi Energi Setengah Hati: Tinjauan Kritis Masyarakat Sipil atas Dokumen Rencana Investasi JETP Indonesia, Jakarta (15/11).

Selengkapnya..