Kalsel

Duta Lingkungan Hidup Banjarmasin Siap Cetak Generasi Baru

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin tahun 2019 kembali digelar. Ajang yang dilaksanakan…

Salah Satu Kelompok pada pemilihan Duta Lingkungan Hidup Banjarmasin Tahun 2019. Mereka  menampilkan karya Ecobrick bernama Ecogreen. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

apahabar.com, BANJARMASIN - Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin tahun 2019 kembali digelar. Ajang yang dilaksanakan di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, ini sudah memasuki tahap 36 besar.

Lewat kegiatanA Week Challenge, 36 finalis yang dibagi dalam 6 kelompok melakukan kegiatan dan tantangan dalam kurun waktu satu minggu.

"Nama kegiatannya #aweekchallenge atau tantangan satu minggu, yang tahun-tahun sebelumnya belum ada. Jadi ini dilakukan kepada 36 finalis Duta Lingkungan Hidup sebelum nanti mereka lanjut ke 12 besar," ucap Muhammad Iqbal, Koordinator DLH Tahun 2017-2019 saat ditemuiapahabar.comdi Plaza Smart City, Rabu (31/7) Sore.

Sebelumnya, finalis DLH telah melakukan kegiatan berbasis lingkungan dengan temaSmall Step Bigger Impact. Diantaranya, melaksanakan kegiatan kunjungan lapangan di 5 tempat yaitu PT. Insan Bonafide, TPA Basirih, TPS 3R, PDAM Bandarmasih, dan PD PAL.

"Jadi kita pengen mereka itu berkontribusi ke lingkungan dengan hal kecil dulu. Hari ini adalah final. Dari satu minggu, kegiatan mereka yaitu mempresentasikan karya yang telah diolah. Seperti Ecobrick, sandal dari sedotan dan lainnya," ujarnya.

Iqbal sendiri adalah Juara 1 DLH Kota Banjarmasin Tahun 2017 sekaligus Juara 1 DLH Kalsel Tahun 2018. Ia menyampaikan, 12 finalis yang terpilih nantinya akan menjalankan masing-masing proyeknya selama dua tahun ke depan. Seluruh finalis DLH juga masuk dalam kepengurusan bernamaGreen Ambassador Association.

"Selain mengerjakan proyek mereka sendiri, juga akan kerjasama dengan duta-duta lainnya serta komunitas-komunitas di Banjarmasin yang berbasis lingkungan," tutur mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP ULM ini.

Selain mencari generasi baru dalam pemilihan DLH, kegiatanA Week Challengejuga bertujuan untuk meminimalisir sampah dan mengurangi penggunaan plastik.

"Kita tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena menggunakan sampah yang ada di lingkungan sekitar," ucap salah satu perwakilan kelompok DLH tahun 2019, Lala.

Dengan menerapkan 3R atau Reuse, Reduce, Recyle, kelompoknya sepakat membuat Ecobrick. Dengan pemilihan nama Ecogreen, yang diharapkan mampu menjadi solusi penanganan sampah plastik di Banjarmasin.

"Berdasarkan data di Banjarmasin, TPA di Basirih setiap harinya ada 600 ton sampah yang diangkut, sekitar 500 kg-nya adalah sampah plastik. Setahu saya, 5-8 tahun yang akan datang, TPA Basirih sudah tidak bisa memuat sampah lagi," jelas Mahasiswi Fakultas Kedokteran Prodi Kesehatan Masyarakat di ULM ini.

Peserta lainnya, Faris Rizki mengatakan persiapan yang dilakukan timnya terbilang singkat. Untuk menghemat waktu, mereka berdiskusi melalui pesan singkat dan melakukan uji coba membuat Ecobrick di rumah masing-masing.

"Karena ada beberapa tes, jadi bagaimana caranya agar kami bisa hemat biaya dan tenaga untuk persiapan tes lainnya. Akhirnya, melalui diskusi di grup WhatsApp dan kami coba masing-masing di rumah. Ternyata dalam waktu satu jam, bisa dan mudah," kata Faris.

Mahasiswa baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ini menyampaikan, dalam satu botol Ecobrick dapat menampung 50-60 sampah plastik. Apabila nanti dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menurutnya hal itu dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik yang dibuang ke TPS/TPA.

Pemanfaatannya pun beragam, karena Ecobrick dapat diolah dengan berbagai bentuk tergantung kreativitas.

"Karena ini bisa dibentuk apa saja, bisa diterapkan ke taman-taman di Banjarmasin untuk diolah seperti kursi atau fasilitas lainnya," sambung Lala.

Baca Juga:Breaking News! Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Sungai Miai

Baca Juga:Kepala Kejari HST Angkat Bicara Soal Isu Pemanggilan Dirinya oleh KPK

Reporter: Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini