Geliat UMKM

Dukung UMKM, 'Crazy Rich' Surabaya Peragakan Busana Batik

Crazy Rich asal Surabaya, Melvin Tenggara ikut memperagakan busana batik karya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Crazy Rich", Melvin Tenggara saat memperagakan busana batik karya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam ajang UKM Glourious Night yang digelar di Graha YKP, Kota Surabaya pada Sabtu (11/2) malam. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Orang kaya yang bergaya hidup mewah atau biasa disebut Crazy Rich ternyata ikut mendukung perkembangan UMKM, sebagai bagian dari penguatan ekonomi di tanah air.

Salah satu Crazy Rich, Melvin Tenggara dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu (12/1) ikut memperagakan busana batik karya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Melvin mengaku, batik yang dikenakannya merupakan karya UMKM jahit Surabaya. Tepatnya dikerjakan oleh Koperasi Sumber Mulia Barokah (SMB) di bawah binaan Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Yamatas).

Menurut Melvin, batik karya SMB Surabaya sudah terbukti kualitasnya. Bahkan, desain karya UMKM ini tak kalah apik dari produk buatan pabrik. Untuk itu, dia berharap, UMKM ke depan semakin maju, mandiri dan berkontribusi untuk memperkuat ekonomi Surabaya.

Baca Juga: Zona Khusus Pedagang di Sudirman - Thamrin, UMKM Sumbang 60 Persen PDB

"Harapan saya UMKM ini semakin mandiri, semakin berkembang. Karena itu membangun ekonomi kota kita lebih kuat lagi," kata dia.

Batik karya UMKM itu dipakai Melvin dalam ajang UKM Glourious Night yang digelar di Graha YKP, Kota Surabaya pada Sabtu (11/2) malam. Acara tersebut menghasilkan kerja sama kolaborasi membangun ekonomi kerakyatan antara UMKM Surabaya dengan CEO Forum.

"Ini buatan asli dari ibunya (UMKM Surabaya). Jadi saya kasih size, lalu beliau buatin (batik), kemudian dikirim ke tempat saya. Saya pakai ini enak banget, nyaman terus desainnya juga keren, pas," kata

Selain Melvin, pada momen itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tampak hadir bersama Ketua Dekranasda Surabaya Rini Indriyani.

Baca Juga: Antisipasi Kemungkinan Global, UMKM Perlu Dukungan Lembaga Keuangan

Keduanya kompak mengenakan batik Suroboyo warna hitam motif kuning karya UMKM Kota Pahlawan. Tidak hanya itu, sejumlah pejabat Pemerintah Kota Surabaya juga hadir di sana.

Wali Kota Eri Cahyadi mengaku bersyukur Koperasi SMB berhasil memberdayakan ratusan warga yang mayoritas para ibu. Mereka yang tergabung dalam majelis taklim ini diberdayakan membuat UMKM makanan dan minuman serta jahit.

"Ada yang dilatih setelah itu bisa mendapat penghasilan Rp4 juta hingga Rp5 juta. Alhamdulillah karena pemerintah tidak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan dari tempat yang lainnya," kata Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya itu.

Founder Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Yamatas) Intan Puspitasari menyampaikan bahwa lebih dari 500 jamaah telah mendapatkan pemanfaatan ekonomi kerakyatan, seiring dengan program ekonomi kerakyatan yang digeber Wali Kota Eri Cahyadi pada tahun 2022.

Baca Juga: Aktivitas Transaksi Terpantau, QRIS Alat Bantu UMKM Naik Kelas

"Saat program ekonomi kerakyatan dimulai di Surabaya, Yayasan Majelis Taklim Surabaya berinisiatif membentuk Koperasi Sumber Mulia Barokah. Dengan harapan menjadi wadah anggota kami untuk mendapatkan kemanfaatan dari ekonomi kerakyatan," papar Bunda Intan, panggilan akrabnya.

Bunda Intan juga menyebutkan saat ini ada sekitar 48 ribu perempuan Surabaya yang menjadi anggota Yamatas. Ribuan perempuan ini terbagi dalam 586 majelis taklim.

Dia berharap, ke depan seluruhnya dapat mandiri secara ekonomi, sehingga bisa membantu perekonomian keluarga.

"Alhamdulillah sekarang Koperasi Sumber Mulia Barokah sudah mengembangkan sayapnya, dengan harapan munculnya koperasi-koperasi binaan kami bisa menyentuh seluruh warga Kota Surabaya. Sehingga kami bisa membantu Pak Wali Kota menyejahterakan seluruh warga Kota Surabaya," tandasnya.