Duh! Warga Alalak Tengah Kembali Alami Kesulitan Air Leding

Warga Alalak Tengah RT 14, Banjarmasin Utara kembali mengeluh. Sebabnya, mereka lagi-lagi mengalami kesulitan air bersih beberapa waktu belakangan ini.

Seorang warga Alalak Tengah memperlihatkan kran leding yang tidak mengeluarkan air. Foto: apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Kembali warga Alalak Tengah RT 14 di Kecamatan Banjarmasin Utara, kembali terkendala kesulitan air bersih dari PTAM Bandarmasih (Perseroda).

Sebagai pengingat, keluhan serupa juga sempat disampaikan warga di pertengahan November 2022.

Bedanya sekarang air leding hanya mengalir selepas dini hari hingga subuh, pun tidak sederas yang diharapkan. Kondisi ini dirasakan oleh warga yang berada jauh dari pipa distribusi.

Sedangkan warga yang bermukim di depan gang atau pinggir jalan raya, dapat disebut lebih beruntung, meski aliran air tidak terlalu deras.

"Sudah sering air baru mengalir sekitar pukul 02.00, tetapi mati lagi mulai pukul 05.00. Makanya kami sering begadang hanya untuk menampung air," papar Zaitun, salah seorang warga di RT 14 Alalak Tengah.

"Dari PTAM Bandarmasih belum pernah memantau. Paling hanya petugas pencatat meteran air yang datang," sambungnya.

Anehnya air leding akan mengalir setiap waktu, meski dengan tekanan yang tidak terlalu deras, setelah tagihan dibayar setiap tanggal 16.

"Namun kalau sudah lewat tanggal 20, leding kembali kurang lancar. Padahal  kami tidak pernah telah bayar tagihan. Biasanya kami bayar sekitar Rp50 ribu sampai Rp80 ribu per bulan," tukas Zaitun.

Hal senada juga dikeluhkan Dina. Warga Alalak Tengah ini terpaksa menampung air hujan dan menimba air sungai untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

"Saya pakai air hujan dan air sungai untuk mencuci pakaian dan mandi," papar wanita berusia 40 tahun itu.

Akibat kondisi air sungai yang tak begitu memadai, Dina keluarga kerap mengalami gatal-gatal, "Bahkan ibu saya sering merasakan gatal di sekujur tubuh, lantaran sering mandi air sungai," tegas Dina.

Sementara PTAM Bandarmasih menampik pernyataan tidak pernah meninjau kondisi aliran air, termasuk di kawasan Alalak Tengah.

"Menurut kami tidak seperti itu. Justru kami sudah meninjau ke lokasi dan langsung melakukan regulasi valve untuk mengarahkan air ke daerah tersebut," sahut Manajer Produksi dan Distribusi PTAM Bandarmasih, Zulbadi, Senin (16/1).

"Kami sudah membuang angin yang menghambat aliran air. Setelah angin dibuang, air mengalir normal. Masalahnya adalah masyarakat yang menggunakan pompa air. Mereka akan mendapatkan lebih banyak dari masyarakat yang tidak menggunakan pompa," imbuhnya.

Namun demikian, diakui bahwa pendistribusian air di Alalak Tengah menjadi tantangan tersendiri PTAM Bandarmasih. Penyebabnya lokasi yang berada di ujung jaringan pipa distribusi.

"Dalam perencanaan 2023, kami telah menggagas program pemasangan pipa primer berdiameter 315 mm sepanjang 2,4 kilometer di Alalak Tengah," tegas Zulbaldi. 

"Pipa itu meliputi Makam Sultan Suriansyah ke Jalan HKSN hingga di Simpang Tiga Alalak Utara. Kami berharap pipa primer ini dapat meningkatkan tekanan aliran air," tandasnya.