Duh... Sekumpulan Pelajar Banjarmasin Meresahkan Warga Palam Banjarbaru, Cegat Mobil-Jajan Tak Bayar

Sekumpulan pelajar meresahkan warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. 

Puluhan pelajar SMP dan SMA dari Banjarmasin yang meresahkan warga Banjarbaru diberi nasehat Petugas Patroli Polres Banjarbaru. Foto: Humas Polres Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU - Sekumpulan pelajar diduga meresahkan warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. 

Pasalnya, mereka diduga berprilaku negatif dengan mengikuti tren mencegat laju mobil yang melintas di Jalan Trikora.

Biasanya, mobil jenis angkutan seperti truk, fuso, pikap sampai truk gandeng yang menjadi sasarannya. 

Warga sekitar, Nabila menuturkan jika aksi para pelajar itu sudah lama diketahuinya, dan berlangsung hingga sekarang. 

"Yang saya tahu, setelah mencegat itu mereka menumpang. Jumlahnya puluhan lah," katanya, Senin (18/9/2023).

Lokasi pencegatan mobil itu, lanjut Nabila di Bundaran Palam, yang mana aksi para pelajar tersebut dinilainya membahayakan. 

"Mereka terlihat itu setiap akhir pekan. Ada yang pakai baju seragam, sepertinya dari jauh," tuntasnya. 

Selain membahayakan pengguna jalan, rupanya rombongan pelajar itu juga membuat resah pedagang di sekitar Bundaran Palam.

Dikarenakan tak sedikit pedagang yang mengalami kerugian akibat perilaku tidak jujur mereka. 

Semisal, mereka berombongan membeli makanan namun tidak semuanya membayar. 

"Puluhan yang makan, tapi ketika bayar cuma dua sampai tiga orang saja, yang lainnya banyak kabur," ungkap salah satu pedagang. 

Terkait laporan keresahan warga ini pun telah diterima Polres Banjarbaru. Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Syahruji menerangkan jika petugas unit patroli Polres Banjarbaru telah menindak para pelajar yang menaiki truk bak terbuka di sekitaran ruas Jalan Trikora. 

"Sabtu kemarin sekitar pukul 11.00 Wita ditemui. Mereka pelajar SMP dan SMA sengaja menyetop truk untuk menumpanginya ke Danau Galuh Cempaka," kata Syahruji. 

Kebanyakan truk yang berhasil dihadang menyanggupi permintaan para bocah tersebut.  

Kemudian, lanjutnya petugas patroli dengan tegas menghentikan tindakan para pelajar tersebut dan memberikan teguran keras sambil menjelaskan betapa berbahaya aksi mereka. 

"Selain membahayakan nyawa mereka dengan berdiri di tengah jalan, juga membahayakan pengemudi," lanjutnya. 

Syahruji menduga jika para pelajar itu hanya ingin mengikuti tren yang sedang viral.

Setelah diberikan pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas serta risiko yang ditimbulkan oleh tindakan mereka, para pelajar tersebut membubarkan diri.

"Kami mengimbau agar orangtua dan sekolah bisa memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak tentang keselamatan di jalan raya dan berperan aktif dalam menjaga ketertiban lalu lintas," pungkasnya.

Berdasarkan informasi dari jajaran Kelurahan Palam yang melakukan patroli langsung ke Bundaran Palam, kawasan wisata Danau Galuh Cempaka dan Danau Seran. Ternyata diketahui para pelajar tersebut berasal dari Banjarmasin. 

Hal tersebut berdasar dari keterangan para pelajar itu sendiri dan bukti validnya, yakni dari atribut sekolah yang mereka kenakan bertuliskan identitas asal sekolah.