Dugaan Pengeroyokan Siswi SMK Makassar Berakhir Damai!

Kasus dugaan pengeroyokan siswi SMK Nasional Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir damai.

Cuplikan video momen perkelahian siswi SMK Makassar yang viral. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Kasus dugaan pengeroyokan siswi SMK Nasional Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir damai.

Dua siswi yang awalnya terlibat duel sepakat menandatangani surat pernyataan damai di hadapan polisi.

"Kedua belah pihak tidak ada yang keberatan dan pihak kedua orang tua masing-masing sepakat untuk berdamai dan kami buatkan surat pernyataan damai agar kedua belah pihak tidak keberatan lagi," kata Kanit Reskrim Polsek Mariso, Iptu Amiruddin dilansir dari detikSulsel, Sabtu (11/3).

Amiruddin menambahkan, kedua orang tua siswi yang terlibat perkelahian juga sudah dipertemukan. Pihaknya berharap, orang tua turut meningkatkan pengawasan terhadap anaknya.

"Orang tuanya sudah sadar dan akan lebih meningkatkan pengawasan kepada anaknya, jadi kedua belah pihak masing-masing sudah sepakat untuk berdamai," paparnya.

Dua siswi SMK Makassar yang terlibat perkelahian berakhir damai. Foto-net

Tindakan dari Pihak Sekolah

Wakil Kepala SMK Nasional Makassar Suhartini mengaku kasus ini sudah ditangani pihak sekolah. Keduanya sudah diberi penindakan hingga memanggil kedua orang tua siswi tersebut.

"Siswi yang kelas XI dan kelas XII yang berkelahi, sudah diberi tindakan oleh sekolah. Orang tua kedua siswi juga sudah dipanggil dan kita cari apa kemauan mereka dan apa solusi bersama," ucap Suhartini.

Menurutnya, pihak sekolah juga memberikan sanksi pembinaan kepada siswi yang merekam adegan perkelahian yang terjadi di dalam kelas itu. Rekaman video itu belakangan tersebar hingga viral di media sosial.

"Sementara bagi yang merekam video, juga sudah kami beri tindakan pembinaan. Orang tuanya juga dipanggil dan siswa yang bersangkutan juga diskorsing," jelasnya.

Sekedar diketahui, duel antar siswi SMK Nasional Makassar itu terjadi pada 8 Februari 2023 sekitar pukul 16.45 Wita.

Suhartini menegaskan jika kasus ini bukan pengeroyokan sebagaimana dalam narasi video yang beredar.

"Sebenarnya dalam video ada siswa yang mengatakan untuk berhenti dan berusaha melerai kedua siswi tersebut," ujar Suhartini.

Perkelahian ini dipicu lantaran salah satu siswi tidak terima ditatap sinis oleh adik kelasnya sendiri. Dia beralasan insiden ini terjadi karena spontanitas lantaran adanya ketersinggungan.

"Spontanitas. Kenapa dikatakan spontanitas karena kejadian ini awalnya waktu mereka sama-sama pergi makan bakso, adik kelas yang terindikasi sebagai korban menatap kakak kelasnya tersebut," pungkasnya.