News

Dubes RI untuk Kazakhstan Pulang ke Banua, Bicara Zuriat Kesultanan Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M Fadjroel Rahman…

Dubes RI untuk Kazhakstan Fadjroel Rahman silaturrahmi ke rumah Sultan Banjar, Khairul Saleh di Banjarmasin, Rabu (9/3). Foto-Istimewa.

apahabar.com, MARTAPURA - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M Fadjroel Rahman pulang kampung.

Fadjroel merupakan asli Urang Banua, sebutan lain bagi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di Banjarmasin, Fadjroel Rahman menyempatkan silaturrahmi ke kediaman Sultan Banjar, Pangeran Khairul Saleh, Rabu (9/3).

Makanan khas Banua menjadi suguhan utama, menambah suasana santai dan penuh kekeluargaan.

Mantan juru bicara Presiden Joko Widodo ini mengaku senang bisa kembali menikmati berbagai hidangan khas yang disuguhkan.

"Sangat senang disuguhi menu khas Banjar seperti ini. Ada nasi kuning, ketupat Kandangan ditambah lagi ada bingka Banjar dan tapai beras," ucapnya.

Fadjroel menyebutkan silsilah keluarganya. Ibunya adalah seorang keturunan pagustian bernama Gusti Zubaidah.

"Sewaktu terjadi Perang Banjar, keluarga menyingkir ke Kotabaru untuk menyusun perlawanan," ungkap Fadjroel.

Sultan Khairul Saleh pun menyambut baik silsilah tersebut, bahkan ikut menambahkan atau dalam istilah Banjar disebut Bacuur, dengan menyebutkan beberapa silsilah di atasnya yang ternyata masih berhubungan.

“Ternyata saya dan Pak Fadjroel terkait hubungan kekerabatan, bahkan dekat karena kakek sama kakek bersepupu. Pertemuan ini tidak disangka menjadi jalan untuk merekatkan lagi hubungan kekerabatan yang telah terlupakan,” ucap Khairul Saleh.

Dubes RI untuk Kazhakstan Fadjroel Rahman (dua dari kiri) dan Anggota DPR RI asal Kalsel Sultan Khairul Saleh beserta istri di Banjarmasin, Rabu (9/3). Foto-Istimewa.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini juga bercerita mengenai sejarah Kesultanan Banjar dan jalur juriat para pagustian.

"Besarnya Kesultanan Banjar itu wilayahnya dari pesisir tengah Kalimantan sampai kepada pesisir timur Kalimantan, termasuk wilayah yang sekarang dijadikan IKN," ungkap mantan Bupati Banjar dua periode ini.

Selain membicarakan hubungan kekerabatan, Dubes Fadjroel ini menceritakan bagaimana kegemaran rakyat Kazakhstan terhadap seni bela diri.

Fadjroel lantas teringat semasa kecil pernah diajarkan main Kuntau, seni bela diri tradisional Banjar.

"Ini sangat menarik. Saya mengharapkan nanti dari Kesultanan Banjar bisa menampilkan seni bela diri Kuntau dan kesenian Banjar lainnya langsung di Kazakhstan," tutur Fadjroel.

Saat ini, kata Fadjroel, Pemerintah Kazakhstan sedang melakukan penelusuran mengenai sejarah, dimana sekitar 2 ribu orang pasukan Kazakhstan yang ikut ekspedisi Kubilai Khan pada masa tahun 1293, dalam usaha penaklukan Pulau Jawa.

"Diduga sisa-sisa pasukan ini melarikan diri dan masuk ke pedalaman pulau-pulau yang ada di Indonesia, termasuk Kalimantan," kata Fadjroel.

Sebelum pertemuan berakhir, Dubes Fadjroel mengajak Khairul Saleh merekam video yang akan dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan tersebut Sultan Khairul Saleh menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas keputusan berani yang memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan dengan harapan bisa lebih maju lagi.

Ratusan Jemaah Padati Salat Jenazah Orang Tua Fadjroel Rachman di Masjid Al Jihad Banjarmasin