Dua Tokoh Baru Bergabung, PDIP Banjar Incar Kursi Ketua DPRD

DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Banjar memantapkan target kemenangan di Pemilu 2024

DPC PDIP Banjar menggelar Diskusi dan Konsolidasi Politik di Guest House Sultan Sulaiman, Martapura, Sabtu (15/7). Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

Wutungapahabar.com, MARTAPURA - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Banjar memantapkan target kemenangan di Pemilu 2024.

Target tersebut dipertegas dalam Diskusi dan Konsolidasi Politik yang dihadiri sekitar 450 kadernya, di Guest House Sultan Sulaiman, Martapura, Sabtu (15/7).

Ketua PDIP Banjar, Fahrani mengatakan kegiatan ini dalam rangka silaturrahmi struktural partai dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga anak ranting di 290 desa dan kelurahan se-Kabupaten Banjar.

"Kita menyatukan langkah, satu misi, memenangkan DPIP di Kalsel wabil khusus Kabupaten Banjar. Kita ingin menang hattrick di legislatif dan pilpres 2024," ujar Fahrani.

Khusus untuk Kabupaten Banjar, PDIP mengincar kursi ketua DPRD Banjar. Termasuk nantinya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) target mereka dapat memenangkan calonnya.

Target tersebut ia nilai realistis, terlebih kekuatan para caleg mereka kini bertambah, di antaranya Kasmili yang baru saja berpindah haluan dari Ketua Perindo Kalsel ke PDIP Banjar, yang hari ini diperkenalkan ke publik PDIP.

Dari tokoh pemuda juga ada nama baru, yakni M Ayatullah seorang putra KH Muhammad Husin Ketua Yayasan Darussalam juga Ketua MUI Banjar.

"Alhamdulillah ada dua yang baru bergabung, pertama dari tokoh politik Ketua Perindo Kalsel yang ternyata berbagung PDIP. Kedua anak Tuan Guru Muhammad Husin Ketua MUI Banjar, keduanya akan mencaleg di Banjar," ucap Fahrani.

Sekretaris DPD PDIP Kalsel, Berry Nahdian Furqon memberi pesan kepada ratusan kader untuk bekerja keras memenangkan Pemilu 2024. Termasuk pendekatakan khusus menjaring pemilih generasi Gen-Z yang didominasi pemilih pemula.

"Gen-Z ini punya dunianya sendiri, tidak sama dengan generasinya dahulu, sehingga pendekatannya pun harus berbeda," ucap Berry.

Dari data KPU RI, sebanyak 46.800.161 pemilih atau 22,85 persen dari DPT Pemilu 2024 merupakan generasi Z. Sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an.

Sedangkan pemilih dari generasi milenial sebanyak 66.822.389 orang atau 33,60 persen. Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir tahun 1980 sampai 1994.