Subsidi Kendaraan Listrik

Dua Sisi Subsidi Mobil Listrik, Pengamat Sebut Terlalu Cepat, Padahal...

Subsidi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat kepada mobil listrik, terasa begitu pesat

Ilustrasi - Mobil listrik tengah mengisi daya di tempat pengisian umum. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Subsidi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat kepada mobil listrik, terasa begitu pesat. Permintaan (demand) yang ada, tidak sesuai dengan pilihan mobil listrik yang ada.

Pengamat otomotif, Bebin Djuana menilai subsidi untuk mobil listrik terlalu cepat diberikan kepada masyarakat, mengingat ketersediaan dan pilihan akan mobil listrik yang masih belum banyak.

"Memang terasa terlalu cepat mengeluarkan subsidi, karena yang produksi mobil EV baru 2 merek. Itupun belum besar kapasitas produksinya," ujar Bebin Djuana kepada apahabar.com, Senin (22/5).

Baca Juga: Toyota, Daihatsu dan Suzuki Kolaborasi Bikin Mobil, Saingi Mitsubishi Honda

Namun, di sisi lain ia turut mengapresiasi langkah tersebut, agar membangkitkan gairah produsen mobil listrik lainnya demi banyaknya variasi, dan juga investasi yang ada di Indonesia.

"Namun dengan dikeluarkannya subsidi ini, bisa membangkitkan minat merek-merek lain di luar sana untuk berinvestasi di negara kita," ungkapnya.

Baca Juga: Mobil Listrik Seres E1 Rilis, Hyundai: Bagus, Semakin Banyak Pilihan

Selain itu, ia pun menyoroti nasib transportasi umum yang semestinya juga mendapat subsidi yang berbasis listrik. Hal itu sejalan dengan kampanye pemerintah untuk menggunakan kendaraan umum, alih-alih menggunakan kendaraan pribadi.

"Transportasi publik yang berbasiskan pada listrik (seharusnya) juga mendapat subsidi," pungkasnya.