Harga Beras

Dua Pekan Terakhir, Harga Beras Naik di 18 Provinsi

Badan Pusat Statistik mencatat, pada minggu kedua bulan Februari 2023 ada 18 provinsi yang mengalami kenaikan harga beras.

Pedagang beras di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (6/2/2023). Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi

apahabar.com, JAKARTA - Kenaikan harga beras terjadi di 18 provinsi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan tersebut terjadi pada dua pekan terakhir, atau minggu kedua di Februari 2023.

BPS juga menyebut kenaikan harga beras untuk level kabupaten/kota terjadi di 147 wilayah.

Untuk bawang merah menduduki peringkat kedua dalam jumlah kenaikan harga di wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.

Rinciannya, sebanyak 13 provinsi mengalami kenaikan, dan 130 kabupaten/kota. Kemudian disusul minyak goreng dengan angka kenaikan di 13 provinsi, dan 105 kabupaten/kota.

"Lebih dari setenga jumlah provinsi di Indonesia mengalami kenaikan harga beras," Plt Deputi Bidang Statistik Distribusi ujar M Habibullah saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Kemendagri, Senin (13/2).

Habibullah kembali memaparkan, kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) pangan di pulau Sumerea yang tertingi berada di Kabupaten solok dengan angka 7,25%. Sedangkan kedua di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dan disusul 5,31 Aceh Selatan 3,04.

"Komoditas yang punya andil tersebar inflasi di Sumatera ada cabai merah, bawang, dan beras," paparnya.

Selanjutnya di pulau Jawa kenaikan indeks harga tertinggi ada du Pangandara, Jawa Barat dengan angka mencapai 6,54%. Disusul Garut sebesar 4,83%, dan Trenggalej 4,77%.

"Sama dengan Sumatera, penyebab IPH kenaikan pangan di Jawa akibat kenaikan beras dan bawang, ujar Habibullah.

Habibullah kembali memaparkan untuk pulau Bali dan Nusa Tenggara, IPH harga pangan Lombok barat paling tinggi dengan angka 6,5%.

Kemudian untuk Sulawesi, teritinggi di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan sebesar 6,15%. Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara menjadi kota/Kabupaten dengan indeks kenaikan harga pangan tertinggi mencapai 4,49%.

Habibullah menjelaskan cabe merah menjadi komoditas vahan pangan dengan fluktuasi kenaikannya cukup signifikan selama minggu kedua bulan Februari tahun ini.

"Ada 101 kabupaten kota dan 11 provinsi di Indonesia mengalami kenaikan cabe merah, komoditas ini kenaikannya cukup fluktuatif," imbuhnya.

Lebih lanjut, Habibullah menjelaskan sebanyak 28 kabupaten kota tidak mengalami fluktuasi harga alias stabil pada 20 Komoditas pangan yang dipantau.