Musim Kemarau

Dua Hari Diguyur Hujan, Kotabaru Masih Minim Air Bersih

Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih mengalami krisis air bersih. Padahal, dalam dua hari terakhir kawasan tersebut sudah mulai konsisten diguy

Oleh Masduki
Begini kondisi air waduk gunung ulin pasca diguyur hujan. Foto : Tri Basuki untuk apahabar.com

apahabar.com, KOTABARU - Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih mengalami krisis air bersih. Padahal, dalam dua hari terakhir kawasan tersebut sudah mulai konsisten diguyur hujan.

Meski begitu, kondisi debit air di Embung Gunung Tirawan termasuk di Waduk Gunung Ulin terbilang masih minim. Akibatnya distribusi air bersih ke masyarakat tidak maksimal.

Kondisi tersebut, praktis dipertanyakan ribuan pelanggan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru karena dinilai belum memberikan layanan terbaik.

Baca Juga: Mulai Diguyur Hujan: BMKG: Kalsel Masih Musim Kemarau

Plt Direktur PDAM Kotabaru, Tri Basuki angkat bicara bahwa guryuran hujan selama dua hari tersebut belum mampu mengisi secara maksimal Embung Gunung Tirawan beserta Waduk Gunung Ulin.

Hal itu disebabkan hujan yang turun di kawasan Kotabaru tidak begitu deras atau hujan berintensitas ringan.

"Jadi, selama enam jam hujan itu memang ada masuk ke embung dan waduk. Tapi, enam jam berikutnya air sudah langsung habis terserap," ujar Tri, dikontak apahabar.com, Rabu (18/10) malam.

Baca Juga: Lagi, Hujan Kembali Mengguyur Kalsel

Meski sumber air baku di embung dan waduk minim, pihaknya masih mengupayakan mendistribusikan air ke pelanggan dengan metode bergilir. Konsekuensinya, belum mampu menjangkau semua wilayah secara bersamaan.

Metode distribusi air secara bergilir dilakukannya setiap 12 jam ke para pelanggan. Hal itu dilakukan guna untuk memperpanjang umur air baku yang sudah ada.

Meski demikian, Tri Basuki juga juga mengaku bersyukur hujan sudah mulai turun dan masa puncak kemarau sudah terlewati.

"Nah, hal itu terbukti bahwa di hari kemarin sudah jarang penjual air tandon keliling yang beroperasi," katanya.

Baca Juga: Nenek di Bekasi Dihipnotis, Emas 40 Gram dan Tabungan Ratusan Juta Raib

Sementara itu, salah seorang pelanggan, Mama Ipur dari Desa Semayap, Pulau Laut Utara berharap hujan kembali turun agar segera mengakhiri musim kemarau. Dengan begitu, embung dan waduk dapat terisi secara maksimal.

"Semoga hujan turun lagi dan kemarau berakhir agar kami tidak lagi kesulitan air bersih," pungkasnya.