Tak Berkategori

Dua Faktor Duta Mall Jadi Pemasukan Terbesar Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Dengan beragam fasilitas yang dimiliki, Duta Mall (DM) menjadi penyumbang pendapatan asli daerah…

Duta Mall Banjarmasin menjadi penyumbang pendapatan Kota Banjarmasin terbesar sepanjang tahun lalu. Foto- Dok. apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Dengan beragam fasilitas yang dimiliki, Duta Mall (DM) menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) utama Banjarmasin sepanjang tahun lalu. Bahkan, menjadi yang terbesar dibanding sektor lainnya.

Berdasar data Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin, realisasi PAD 2019 mencapai Rp330 miliar atau 105 persen.

Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan oleh Bakeuda Rp314 miliar.

Nah, sekitar Rp50 miliar atau 20-30 persennya merupakan pajak yang berasal dari DM.

Capaian demikian belum dihitung dengan pajak parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan.

“Capaian ini tak lepas dari peran penting Duta Mall Banjarmasin dalam dukungan pemasukan PAD terbesar,” ujar Kepala Badan Keuangan Daerah Bakeuda Daerah (Bakeuda) Banjarmasin, Subhan Noor kepada apahabar.com, Jumat (2/1).

Sebagai pusat perbelanjaan modern terbesar di Kalimantan Selatan, puluhan investor jelas mengantre untuk mengembangkan usahanya di DM.

Saat akhir pekan, sektor apapun seperti sarana rekreasi di sana selalu dipadati pengunjung. Pendapatan, baik dari mal hingga hotel di DM selalu stabil.

Menurut Subhan, pajak restoran menjadi sektor pendapatan terbesar untuk kas Banjarmasin.

Selain itu ada juga Pizza Hut. Waralaba makanan internasional ini menyumbang sekitar Rp100 juta dalam setahun. Sementara, Hotel Mercure Rp150-300 juta.

"Pajak restoran memberikan hasil yang signifikan,” ucapnya.

Potensi pajak restoran ini cukup menggiurkan. Pasalnya, penduduk Kota Banjarmasin rata-rata merupakan pekerja sehingga tak jarang mereka makan di luar.

"Makanya, bisnis kuliner terus tumbuh di Banjarmasin," ungkapnya.

Masih Ada yang Tak Jujur

Selain DM, Pemkot Banjarmasin mencatat ada sekitar 400 wajib pajak yang menjadi salah satu pendapatan terbesar di Kota Banjarmasin.

Meski demikian, masih banyak pengusaha restoran yang dianggap tak jujur. Karena, mereka menghindari pajak yang ditetapkan pemerintah.

Demi menghindari hal demikian, pemerintah berencana memasang Tapping Box sebanyak 300 buah di tahun 2020.

“Tahun 2019 kemarin sudah 100 Tapping Box kita pasang, sekarang tambah 300 buah lagi untuk mengawasi retribusi pajak ini,” tutur Subhan.

Dari wajib pajak, ia menargetkan PAD 2020 Kota Banjarmasin sebesar Rp367 miliar. Angka demikian meningkat dibandingkan tahun lalu sekira Rp40 miliar.

Baca Juga: Ibnu Sina Angkat Bicara Soal Kisruh Pajak Parkiran Duta Mall

Baca Juga: Dewan Desak Dishub Banjarmasin Tagih Pajak Parkir Duta Mall

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah