Kalsel

Driver Online Geruduk Kantor Grab Kalsel, Ratusan Polisi Siaga

apahabar.com, BANJARMASIN – Polresta Banjarmasin menerjunkan ratusan personelnya untuk mengamankan aksi demo driver online. Ratusan driver…

Ratusan driver online (Go-Car dan Grab-Car) menggeruduk kantor Grab, Jalan Belitung Darat, Kota Banjarmasin, Selasa siang. Foto-apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN – Polresta Banjarmasin menerjunkan ratusan personelnya untuk mengamankan aksi demo driver online.

Ratusan driver online itu sebelumnya menggeruduk kantor Grab, Jalan Belitung Darat, Kota Banjarmasin, Selasa (16/7) siang.

“Ada sekitar 160 orang personel dari Polresta dan Polsekta Banjarmasin,” ungkap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sumarto melalui Kabag Ops, Kompol Rizali, Selasa (16/7) siang, di lokasi demo.

Mereka yang mengawal unjuk rasa ditempatkan di dua titik, yakni Kantor Cabang Grab Kalsel dan Kantor DPRD Kalsel.

Pantauan apahabar.com, aksi berjalan damai. Ratusan driver online dari Go-Car dan Grab-Car itu tergabung dalam Forum Driver Online (FDO) Kalsel.

Mereka yang merasa jengah dengan pihak aplikator, menuntut 10 hak-hak dan janji pihak aplikator atau Grab.

Pertama menuntut pihak aplikator untuk mengembalikan sistem insentif/bonus.

Kedua, pihak aplikator diminta untuk kembali memberlakukan sistem tarif minimal Rp16 ribu untuk jarak tempuh 3 Km pengantaran.

Ketiga pihak aplikator dituntut untuk menampilkan jarak tempuh pada aplikasi driver dan customer.

Keempat pihak manajemen tidak boleh sepihak dalam menindak atau memberikan suspend kepada driver.

“Pihak aplikator harus berani transparan dengan membuka data base perusahaan jika ingin menindak driver. Jangan memberi alasan bahwa hal tersebut karena kantor pusat, lalu apa gunanya kantor cabang di sini,” ujar Ketua FDO Kalsel, Pandu Setiawan kepada apahabar.com, di lokasi demo.

Selanjutnya, mereka meminta hak mereka apabila aplikator memutus mitra dengan memberikan saldo milik driver yang ada di dompet tunai.

Lalu, pihak aplikator juga diminta open suspend atau bisa membuka kembali akun mereka. Serta tidak membuka pendaftaran driver secara online maupun datang langsung ke kantor cabang.

“Pihak Grab juga dituntut untuk menghapus pajak enam persen yang dibebankan kepada driver setiap bulannya,” Ujarnya.

Kesembilan, Grab dituntut untuk dapat memberikan jaminan kesehatan kepada driver rawat inap ataupun jalan, dan bagi driver yang mengalami kecelakaan.

“Karena kami banting tulang, rekan-rekan kami ada yang sampai terkena stroke bahkan meninggal lantaran terlalu lelah bekerja,” Katanya.

Yang terakhir, mereka meminta pihak aplikator berkoordinasi dulu dengan FDO jika ingin mengeluarkan keputusan yang krusial menyangkut driver.

Dan keputusannya dikeluarkan dalam rapat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

“Apabila pihak kantor cabang Kalsel tidak bisa mengambil keputusan/kebijakan, maka lebih baik tidak perlu ada kantor cabang di sini,” Ucapnya.

Menanggapi itu, perwakilan Kantor Cabang Grab Kalsel, Syamsudin siap menampung aspirasi terlebih dahulu. Kemudian menyampaikannya ke kantor pusat.

Mendengar itu, mereka yang berunjuk rasa langsung menyoraki dengan mengatakan “Untuk apa ada kantor cabang di Kalsel,” sahut mereka.

Kemudian pihak grab mempersilakan para pedemo untuk masuk dan dari pihak kepolisian yang diwakili Kabag Ops Polresta Banjarmasin, Kompol Rizali untuk menjadi penengah. Sampai sejauh ini belum ada titik temu.

Sebelum ke kantor Grab Kalsel, mereka juga beraksi di depan kantor Gojek di Jalan Ahmad Yani Km 11 dan juga tidak mendapatkan hasil.

Saat itu, para driver juga menggalang sumbangan untuk anak-anak panti asuhan Sentosa yang berada selemparan batu dari kantor cabang Grab.

Baca Juga: Jengah, Ratusan Driver Online Geruduk Kantor Grab Kalsel

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Fariz Fadhillah