DPRD Banjarbaru

DPRD Banjarbaru Soroti Tempat Penyimpanan dan Prioritas Vaksin Covid-19

apahabar.com, BANJARBARU – Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menyoroti rencana vaksinasi Covid-19 di Kota…

Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari. Foto: Istimewa.

apahabar.com, BANJARBARU – Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menyoroti rencana vaksinasi Covid-19 di Kota Idaman.

Dua hal utama yang jadi sorotannya yakni soal tempat penyimpanan dan prioritas vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan.

Pasalnya, kehadiran vaksin jadi salah satu harapan masyarakat di situasi pagebluk Covid-19.

Karena itu, menurut dia, keberhasilan penggunaan vaksin tidak bisa dipisahkan dari kesiapan ketersediaan tempat vaksin yang memadai. Seperti (cold chain) atau suhu tertentu agar cairan vaksin tidak berubah.

"Ketersediaan tempat penyimpanan vaksin ini yang harus menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga vaksin agar tetap aman," ucap Nurkhalis.

Dia berharap ketersediaan penyimpanan vaksin harus terjamin hingga ke puskesmas. Sehingga, lanjut politisi PKS ini, kualitas vaksin dapat terjamin.

"Penyimpanan vaksin ini membutuhkan perhatian yang khusus, karena vaksin sangat rentan terhadap perubahan temperatur lingkungan," ujar dia pada apahabar.com, Selasa (5/1/2021).

Ia ingin pemerintah daerah dapat memastikan keamanan dan efektivitas vaksin untuk meningkatkan imunitas. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar, seimbang dengan anggaran yang dipergunakan saat pengadaannya.

"Selain itu BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) juga diharapkan mampu melakukan kajian dan penelitian yang mendalam sebelum mengeluarkan Emergency Use Authorization terhadap vaksin ini," tutur Wakil Ketua Bapemperda DPRD Banjarbaru.

Pasalnya, masyarakat atau calon pengguna saat ini menggantungkan nasib dan harapannya kepada pemerintah dalam menangani kasus Covid-19.

"Untuk itu, pihak BPOM tidak usah terburu-buru dalam memberikan izin. Silakan manfaatkan waktu yang tersedia sebelum memberikan keputusan," timpalnya.

Pemerintah juga diharapkan memberi penjelasan atau sosialisasi yang memadai kepada masyarakat terkait penggunaan vaksin ini guna memberikan motivasi bagi masyarakat.

"Ini menjadi penting sebab mayoritas masyarakat menganggap bahwa vaksin ini baru pertama kali dipakai di Indonesia," kata dia.

Selain itu, Nurkhalis juga menekankan, masyarakat tetap harus melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, meskipun nantinya vaksin sudah beredar luas.