DPRD Banjarbaru Soroti Peningkatan Kasus DBD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru mencatat, per akhir Maret lalu,  ada 99 kasus DBD di Kota Idaman.

Anggota DPRD Banjarbaru, Takyin Baskoro. Foto: Humas DPRD Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU - Tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD)  selama tiga bulan terakhir di Banjarbaru mendapat sorotan Dewan.

Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru mencatat, per akhir Maret lalu,  ada 99 kasus DBD di Kota Idaman. Di mana, Kecamatan Landasan Ulin menduduki peringkat kasus paling tinggi.

Komisi I DPRD Banjarbaru pun menggelar rapat kerja dengan Dinkes Banjarbaru pada Senin awal April lalu, guna membahas penanganan kasus DBD.

Dari rapat, disimpulkan bahwa tingginya angka kasus DBD dikarenakan sejak awal Januari, intensitas hujan di Banjarbaru cukup tinggi. Genangan air yang ditimbulkan menjadi sarang nyamuk hingga meningkatkan wabah ini.

"Sejak awal Januari, saat curah hujan cukup tinggi, wabah DBD ini mencuat di Banjarbaru hingga 21 kasus DBD per minggu,” ucap Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Takyin Baskoro, Sabtu (8/4/2023).

Baskoro mendorong, agar kegiatan Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik Nyamuk DBD (Gertak Bapuputik) yang dicanangkan untuk pencegahan kasus DBD dapat dimaksimalkan.

“Agar nyamuk aedes aegepty ini dapat segera diatasi dari hulu dengan pemberantasan jentik-jentik nyamuk melalui gerakan Gertak Bapuputik,” katanya.

Sebab menurut Baskoro, hasil Gertak Bapuputik lehih efektif disamping fogging (pengasapan).

"Kelihatan dengan menurunnya tren kasus DBD di Banjarbaru dengan memaksimalkan Gertak Bapuputik,” tambahnya.

Komisi I kata Baskoro juga memberikan rekomendasi kepada Dinkes Banjarbaru agar  meningkatkan kewaspadaan kasus DBD  karena curah hujan saat ini masih cukup tinggi.

Seperti dilakukan antisipasi secara preventif dan kuratif. Di mana, secara preventif sudah dicanangkan seperti Gertak Bapuputik. Sedangkan secara kuratif diharapkan pasien-pasien yang sudah terjangkit mendapat pelayanan dengan baik.

"Sehingga korban meninggal (akibat DBD) bisa dihindari,” sambung Baskoro.

Adapun saat ini, informasi didapatkannya bahwa tren temuan kasus DBD sudah mulai menurun. Karenanya, politisi Nasdem ini mengapresiasi upaya pencegahan DBD oleh Dinkes Banjarbaru.