DPRD Banjarbaru

DPRD Banjarbaru Respons Keluhan Pedagang Bauntung Soal Tarif Retribusi

apahabar.com, BANJARBARU – Anggota DPRD di Banjarbaru mengunjungi Pasar Bauntung merespons keluhan para pedagang terkait tarif…

Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Syamsuri (putih) saat mengunjungi Pasar Bauntung. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU – Anggota DPRD di Banjarbaru mengunjungi Pasar Bauntung merespons keluhan para pedagang terkait tarif retribusi. Lebih dulu mereka berkoordinasi dengan kepala UPT setempat.

“Kami ke sini membahas dengan kepala UPT pasar terkait tarif retribusi yang dibebankan kepada pedagang. Mereka (pedagang) meminta kami DPRD untuk mengevaluasi Perda No 5 tahun 2021, tentang retribusi,” ujar Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Syamsuri kepada apahabar.com saat ditemui di lokasi, Senin (11/10).

Perda baru itu, katanya, telah resmi diketok palu. Setelah dikaji secara mendalam dan studi banding ke beberapa daerah.

“Retribusi kita ini masih di bawah mereka, tepatnya di tengah tengah (nominalnya). Yang pasti ini kan konsepnya pasar modern, nah sewa per meternya pasti beda dengan sewa di pasar tradisional,” jelasnya.

Adapun untuk tarif sewa sebut Syamsuri untuk ruko lantai 2 per bulannya Rp1.760.000, dan sewa per bulan untuk los Rp 230 ribu.

“Pedagang mengatakan kepada kami itu kemahalan, kalau bisa separuh harga. Namun perlu disadari sewa tempat di sini sudah termasuk semuanya seperti Air dan Listrik,” jelasnya.

Adapun relaksasi kata Syamsuri telah diberikan oleh Pemkot Banjarbaru. Dengan membebaskan tarif retribusi hingga akhir tahun. Namun untuk keringanan dan peninjauan kembali Perda ihwal itu, katanya bukan kewenangan DPRD.

“Relaksasi sudah diberikan sampai akhir tahun, peninjauan ulang terkait nominalnya, kami tidak bisa merubah Perda itu, yang bisa mengangkat aspirasi (tarif retribusi) pedagang itu adalah wali kota,” tegasnya.

Lantas apa hasil dari pertemuan dengan kepala UPT pasar Bauntung Banjarbaru ?

“Beliau menyampaikan bahwa di pasar ini nantinya akan diadakan ATM yang bisa setor tunai bekerja sama dengan Bank,” ujarnya.

Jadi pedagang kalau dapat uang harian, mereka dapat menabung langsung di ATM. Sehingga nanti ketika ada tagihan langsung kepotong di sana,” tuntasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Bauntung Banjarbaru, Adi Royan mengatakan selain akan mengadakan mesin ATM itu, pihaknya juga akan mempercantik sarana prasarana pasar agar dapat menarik pengunjung.

“Kami berterima kasih untuk kunjungan Komisi II DPRD, memang banyak aspirasi pedang yang kami tangkap, insya Allah kami akan melakukan beberapa hal,” ujarnya.

Pertama, kata Adi memperluas ukuran pembuangan air limbah di los basah. Namun itu, menunggu RAPBD 2022.

“Kami akan meningkatkan keamanan dan kebersihan,” jelasnya.

Tentunya rencana ini juga didukung penuh Komisi II. Namun yang menjadi pekerjaan rumah mereka sampai akhir Desember ini memperbaiki sarana dan prasarana di pasar.

“Dengan begitu kami berharap kunjungan jadi naik,” jelasnya.

Terkait masalah retribusi, Adi mengaku tidak bisa berbuat banyak.

“Kami belum bisa memutuskan (menyelesaikan) masalah itu, ya kita mencoba untuk membantu semaksimal mungkin,” tuntasnya.

Adapun salah satu pedagang Pasar Bauntung yang berlokasi di deretan depan ruko lantai dua berharap ada keringanan lagi terkait tarif retribusi.

“Iya kan sekarang masih pandemi, pembeli sepi, jadi kami minta keringanan lagi, semoga pemerintah dapat membantu kami,” katanya.