Program Kemenkes

DPR Persoalkan Biskuit PMT Kemenkes Bikin Balita Sakit Perut

Komisi IX DPR mempermasalahkan kualitas biskuit Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kualitasnya buruk.

Makanan Tambahan Balita. Foto: dok Kemenkes

apahabar.com, JAKARTA - Komisi IX DPR mempermasalahkan kualitas biskuit Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kualitasnya buruk. Sejumlah anggota Komisi IX menemukan biskuit PMT kualitasnya buruk, basi, berjamur, dan kemasan robek.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komisi IX Fraksi Partai Nasdem Ratu Ngadu Bonu Wulla. Ia mengatakan sejumlah balita yang memakan biskuit PMT Kemenkes di Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang mengalami gangguan pencernaan.

“Ada catatan saya dari NTT bahwa sebulan yang, bahwa PMT dikonsumsi oleh balita itu mohon maaf banyak balita yang mencret,” Kata Ratu saat menggelar rapat dengan Menteri Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (24/1).

Hal tersebut lantaran kualitas biskuit PMT yang diterima jelek. "Saya harap Menkes bisa lebih mengawasi ini, jadi jangan main-main dengan situasi ini," tambahnya.

Senada dengan Ratu, Dewi Aryani anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan juga menemukan biskuit PMT yang rusak di Tegal.

Dewi mengaku pernah mengadukan terkait temuan biskuit PMT ini ke Kemenkes. Namun tim dari Kemenkes berdalih bahwa kerusakan biskuit PMT karena faktor penyimpanan.

“Harusnya itu (biskuit PMT) masih bagus, Kemenkes harusnya cek sebelum disalurkan, simpan ditempat yg aman” ujar Dewi.

Dewi mengatakan biskuit PMT rusak yang dibagikan masyarakat tidak hanya mencoreng wajah anggota DPR yang membangikannya tapi juga pemerintah, khususnya Kemenkes.