Serangan KKB

DPR Minta Pemerintah Susun Strategi Jitu Selamatkan Pilot Susi Air

Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono meminta pemerintah untuk menyusun strategi jitu dalam menyelamatkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. 

Pilot Susi Air Philip ditengah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyanderanya sejak tanggal 7 Pebruari di Paro, Kabupaten Nduga. (Foto: Antara)

apahabar.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono meminta pemerintah untuk menyusun strategi jitu dalam menyelamatkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. 

Terlebih Philip telah disandera selama ratusan hari dan belum dapat dibebaskan. 

"Ini juga kami masih meminta ada sikap, strategi yang benar, karena sudah terlalu lama dia diculik oleh kelompok separatis teroris Papua," kata Dave kepada apahabar.com, Senin (7/8).

Baca Juga: Panglima TNI Tetap Tempuh Jalan Damai untuk Pembebasan Pilot Susi Air

Untuk itu DPR hendak pasang badan membantu upaya pemerintah dalam operasi penyelamatan dan pembebasan pilot Susi Air. 

Bahkan berupaya dalam memenuhi kebutuhan pemerintah agar operasi penyelamatan berhasil, tanpa jatuh korban. 

"Kami dari DPR siap memenuhi segala kebutuhan pemerintah dalam menyelesaikan kemelut ini," ujarnya. 

Sementara pihak TPNPB-OPM, saat ini masih memberikan waktu kepada pemerintah agar membuka negosiasi. 

Baca Juga: DPR: OPM Serupa Gerombolan Teroris yang Serakah!

Mereka meminta pemerintah untuk bernegosiasi di lokasi netral dan menghadirkan pihak yang independen. Demi tercapainya upaya mediasi dan negosiasi penyelamatan pilot Susi Air. 

Sebelumnya, Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani menyebut operasi pencarian pilot Susi Air akan dipusatkan di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sebab pilot Susi Air yang disandera oleh TPNPB-OPM Egianus Kogoya masih belum ditemukan.

"Tim Satgas Damai Cartenz bersama satuan lainnya terus berupaya untuk membebaskan sandera yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya," kata Faizal.

Baca Juga: OPM Klaim Bunuh Polisi Nyamar, Satgas Cartenz Membantah: Dia Warga Biasa

Faizal menerangkan upaya pencarian tak mudah. Sebab kondisi alam di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (MDPL) menghambar proses pencarian.

Kendati demikian pihaknya masih berikhtiar untuk membebaskan pilot tersebut dalam keadaan selamat.